Salah satu strategy untuk mempertahankan swasembada beras adalah melaksanakan program SLPTT dengan sasaran meningkatnya kualitas teknik budidaya, intensitas tanam dan produktivitas padi. Pengkajian ini dilakukan pada lokasi SLPTT di Kabupaten Pesawaran, Lampung dari bulan Mei sampai September 2010. Jumlah sampel yang yang diamati 180 unit terdiri 60 unit lokasi SLPTT LL VUB, 60 unit lokasi SLPTT LL non VUB dan 60 unit lokasi non SLPTT. Pada lokasi SLPTT LL VUB diterapkan model PTT seperti verietas unggul baru (Inpari 1, Inpari 7, Inpari 9 dan Cigeulis), sistem tanam jajar legowo (2:1 dan 3:1), rekomendasi pemupukan spesifik lokasi (sesuai PerMentan), dan model sekolah lapang (SL). Pada lokasi SLPTT non VUB diterapkan penggunaan Ciherang dan dosis petani setempat (SK Bupati), sedangkan pada lokasi non SLPTT disesuaikan dengan kebiasaan petani. Data yang dikumpulkan antara lain biaya produksi, komponen hasil, dan masalah-masalah yang timbul. Hasil kajian menunjukkan bahwa produktivitas rata-rata padi sawah pada lokasi SLPTT LL VUB adalah 6.737 kg/ha, SLPTT non VUB 7.174 kg/ha dan non SLPTT 4.587 kg/ha. Penggunaan VUB meningkatkan produktivitas sebesar 8,85% dibandingkan dengan SLPTT non VUB dan 47,13% dibandingkan dengan lokasi non SLPTT. Rata-rata pendapatan usahatani padi pada lokasi SLPTT LL VUB adalah Rp.17.410.000,-/ha (R/C=3,15), lokasi SLPTT LL non VUB Rp. 13.488.806,-/ha (R/C=2,46) dan lokasi non SLPTT Rp.9.885.625,-/ha (R/C=2,34). Melalui penerapan VUB pada lokasi SLPTT mampu meningkatkan pendapatan petani sebesar 29,07% sampai 76,12%.
Copyrights © 2013