This study aims to determine the implementation of learning the historical figures of the national movement in secondary schools in an effort to foster the values of tolerance and patriotism. This type of research is qualitative. This research was conducted in one of the secondary schools, namely SMA Negeri 11 Yogyakarta, known as SMA Kebangsaan. Data were collected through observation, in-depth interviews, and document study. The data analysis technique used the interactive model of Miles and Huberman's analysis. The results show that: 1) The implementation is quite good and effective where the teacher teaches not only one national movement figure but almost all important figures of the national movement are taught to students, especially teachers teaching figures of the national movement organization Budi Utomo. 2) The obstacles faced are the little learning time, and now online learning makes it difficult for teachers to socialize with students and see what students are doing at home. The scope of this study is limited to the implementation of learning from national movement figures in fostering the values of tolerance and patriotism. In the end, after the obstacles were overcome, the values of tolerance and patriotism increased in students at SMA Negeri 11 Yogyakarta.Kajian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pembelajaran tokoh sejarah pergerakan nasional di sekolah menengah dalam upaya menumbuhkan nilai-nilai toleransi dan patriotisme. Jenis penelitian ini kualitatif,. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu sekolah menengah yaitu di SMA Negeri 11 Yogyakarta, yang dikenal dengan SMA Kebangsaan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Teknik analisis data mengunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Implementasi, sudah cukup baik dan efektif dimana guru mengajarkan tidak hanya satu tokoh pergerakan nasional saja tetapi hampir semua tokoh-tokoh penting pergerakan nasional diajarkan pada siswa terutama guru mengajarkan tokoh-tokoh organisasi pergerakan nasional Budi Utomo. 2) Hambatan yang dihadapi adalah waktu belajar yang sedikit, dan juga sekarang ini pembelajaran daring (online) jadi guru sulit untuk besosialisasi dengan siswa serta melihat apa saja yang dilakukan siswa dirumah. Ruang lingkup kajian ini dibatasi pada implementasi pembelajaran tokoh pergerakan nasional dalam menumbuhkan nilai-nilai toleransi dan patriotisme. Kajian ini pada akhirnya setelah hambatan diatasi, maka nilai-nilai toleransi dan patriotisme meningkat pada diri siswa di SMA Negeri 11 Yogyakarta.
Copyrights © 2021