Abstrak Salah satu yang menjadi ancaman kesehatan mental di dunia adalah depresi.Lebihâ€dariâ€30â€jutaâ€orangâ€hidupâ€denganâ€gangguanâ€depresi dan mengalami peningkatan sebesar 18% sejaktahun 2015. Sindroma dispepsiaâ€merupakanâ€kumpulan dari beberapa gejalaâ€klinisâ€yangâ€terdiriâ€dari rasa tidaknyaman terutama dirasakan pada daerah perut bagian atas (epigastrium). Depresi memiliki asosiasi yang tinggidengan sindroma dispepsia dimana 40% kasus dispepsia disertai dengan gangguan kejiwaan. Salah satukelompok yang beresiko untuk terkena sindroma dispepsia adalahâ€remajaâ€denganâ€rentangâ€usiaâ€12-21 tahun,termasuk mahasiswa. Pendidikan kedokteran merupakan program pendidikan dengan tingkat stres yang tinggidimana tuntutan pembelajaran dan pelatihan sebagai mahasiswa kedokteran dapat mempengaruhi kesehatanfisik dan mental mahasiswa. Telah dilaporkan bahwa mahasiswa kedokteran berakibat untuk menderita depresi,ansietas dan stres. Penelitian ini bertujuan untukâ€mengetahui apakah terdapat korelasi antara simtom depresidan kejadian sindroma dispepsia pada mahasiswa kepaniteraan klinik Fakultas Kedokteran Universitas PrimaIndonesia. Penelitian berikut merupakanâ€penelitianâ€analitikâ€dengan†desain penelitian cross-sectionalâ€dengan besarsampel 51 orang. Dataâ€dari hasil penelitian kemudian diuji secara statistik dan didapatkan nilai p untuk variabeldepresi pada uji t-independent adalah 0,889 sehingga tidak terdapat perbedaan rerata antara laki-laki danperempuan. Nilai p untuk variabel dispepsia dengan ujiâ€mannâ€whitney adalah 0,655 yang berarti tidakâ€terdapatperbedaan nilai median antara laki-laki dan perempuan. Dari hasilâ€ujiâ€korelasiâ€spearmanâ€didapatkanâ€nilai r =0,807 sehingga terdapat korelasi yang kuat dan searah antara simtom depresi dan sindroma dispepsia. Kata Kunci: Simtom Depresi, Sindroma Dispepsia, BDI II, DSSIÂ
Copyrights © 2021