Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KORELASI ANTARA KECEMASAN DAN DISPEPSIA FUNGSIONAL PADA MAHASISWA KEPANITERAAN KLINIK DI RSU ROYAL PRIMA Rezeki, Naomi Grace; Lubis, Adhayani; Nasution, Sri Wahyuni
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 6, No 1 (2021): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v6i1.16205

Abstract

Abstrak Pengalaman akademik pada pendidikan kedokteran dipenuhi dengan banyak perjuangan. Hal ini dapatmembuat mahasiswa menjadi rentan mengalami gangguan cemas. Ditambah lagi mahasiswa kedokteranmemiliki jadwal kuliah yang padat dan harus melalui banyak ujian di setiap blok. Kecemasan merupakan salahsatu faktor psikologis yang dapat menjadi pemicu terjadinya Dispepsia Fungsional. Penelitian ini bertujuanuntuk melihat apakah terdapat korelasi antara Kecemasan dan Dispepsia Fungsional pada MahasiswaKepaniteraan Klinik di RSU Royal Prima. Pada penelitian ini dilakukan pendekatan secara cross sectional.Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan metode simple random sampling. Instrumentdyangddigunakan adalah kuesioner Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) untuk menilai Kecemasanxdan Short-Form Nepean Dyspepsia Index (SF-NDI) untuk menilai derajat Dispepsia Fungsional. Sampel padapenelitiian merupakan mahasiswa yang sedang menjalani Kepaniteraan Klinik di RSU Royal Prima denganjumlah sampel yaitu 51 orang. Korelasi dicari dengan koefisien korelasi. Digunakan Uji Anlisis Bivariat Pearsonkarena data berdistribusi normal. Pada hasil penelitiian didapatkan korelasi antara Kecemasanx dan DispepsiaFungsional (pe=e0,000).eKekuatanekorelasieantaraekeduaevariabelekuatedenganearahepositif (er=e0,732)dimana semakinetinggietingkateKecemasanx,emakaesemakinetinggi juga derajateDispepsia Fungsional.Kata Kunci ; Kecemasan, Dispepsia Fungsional, HARS, SF-NDI.
KORELASI ANTARA SIMTOM DEPRESI DAN KEJADIAN SINDROMA DISPEPSIA PADA MAHASISWA KEPANITERAAN KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA TAHUN 2020 Silangit, Silka Indria Natalie; Lubis, Adhayani; Nasution, Sri Wahyuni
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 6, No 1 (2021): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v6i1.16365

Abstract

Abstrak Salah satu yang menjadi ancaman kesehatan mental di dunia adalah depresi.Lebih”dari”30”juta”orang”hidup”dengan”gangguan”depresi dan mengalami peningkatan sebesar 18% sejaktahun 2015. Sindroma dispepsia”merupakan”kumpulan dari beberapa gejala”klinis”yang”terdiri”dari rasa tidaknyaman terutama dirasakan pada daerah perut bagian atas (epigastrium). Depresi memiliki asosiasi yang tinggidengan sindroma dispepsia dimana 40% kasus dispepsia disertai dengan gangguan kejiwaan. Salah satukelompok yang beresiko untuk terkena sindroma dispepsia adalah”remaja”dengan”rentang”usia”12-21 tahun,termasuk mahasiswa. Pendidikan kedokteran merupakan program pendidikan dengan tingkat stres yang tinggidimana tuntutan pembelajaran dan pelatihan sebagai mahasiswa kedokteran dapat mempengaruhi kesehatanfisik dan mental mahasiswa. Telah dilaporkan bahwa mahasiswa kedokteran berakibat untuk menderita depresi,ansietas dan stres. Penelitian ini bertujuan untuk”mengetahui apakah terdapat korelasi antara simtom depresidan kejadian sindroma dispepsia pada mahasiswa kepaniteraan klinik Fakultas Kedokteran Universitas PrimaIndonesia. Penelitian berikut merupakan”penelitian”analitik”dengan” desain penelitian cross-sectional”dengan besarsampel 51 orang. Data”dari hasil penelitian kemudian diuji secara statistik dan didapatkan nilai p untuk variabeldepresi pada uji t-independent adalah 0,889 sehingga tidak terdapat perbedaan rerata antara laki-laki danperempuan. Nilai p untuk variabel dispepsia dengan uji”mann”whitney adalah 0,655 yang berarti tidak”terdapatperbedaan nilai median antara laki-laki dan perempuan. Dari hasil”uji”korelasi”spearman”didapatkan”nilai r =0,807 sehingga terdapat korelasi yang kuat dan searah antara simtom depresi dan sindroma dispepsia. Kata Kunci: Simtom Depresi, Sindroma Dispepsia, BDI II, DSSI 
Pemanfaatan media promosi kesehatan dalam upaya peningkatan kunjungan deteksi dini kanker serviks Dameria, Dameria; Saragih, Restu Wirayanti; Nainggolan, Efendi S; Masdalena, Masdalena; Lubis, Adhayani; Cisca, Anita Merry; Syahrian, Muhammad Faridz
Buletin Kedokteran & Kesehatan Prima Vol. 1 No. 2 (2022): September
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.587 KB) | DOI: 10.34012/bkkp.v1i2.2818

Abstract

Rendahnya cakupan tes pap smear pada wanita ditengarai karena tingkat pengetahuan yang rendah dan berdampak pada sikap dan tindakan wanita untuk melakukan tes pap smear. Penggunaan media promosi kesehatan menunjukkan hasil yang efektif meningkatkan kunjungan wanita untuk mengikuti tes skrining pada beberapa studi. Hasil studi pendahuluan melalui wawancara terhadap 10 pasangan usia subur di Lingkungan XVII Kelurahan Tanjung Mulia menunjukkan hanya 2 orang yang pernah mengetahui tentang pencegahan kanker serviks, sedangkan yang lainnya belum pernah mengetahui tentang pencegahan kanker serviks dengan alasan tidak tahu dan belum pernah mendapat informasi tentang pencegahan kanker serviks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan untuk pencegahan kanker serviks pada pasangan usia subur (PUS) dalam melakukan pap smear di Lingkungan XVII Kelurahan Tanjung Mulia Kota Medan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen pretest dan postest one group design. Intervensi dilakukan dengan memberikan promosi kesehatan pencegahan kanker serviks menggunakan media gambar dan video di dalam presentasi powerpoint. Penelitian melibatkan 85 orang wanita yang berusia 20-50 tahun dan sudah menikah dan memiliki pasangan. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan paired sample t-test (uji t) untuk melihat perbedaan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan antara sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada kelompok perlakuan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa intervensi menggunakan media gambar dan video dalam presentasi powerpoint dapat meningkatkan pengetahuan (0,000), sikap (0,000), dan tindakan (0,000). Pemberian intervensi meningkatkan rata-rata skor pengetahuan (5,63 poin), sikap (4,22 poin), dan tindakan (2,13 poin). Penelitian ini menyimpulkan bahwa intervensi promosi kesehatan pencegahan kanker serviks menggunakan media gambar dan video di dalam presentasi powerpoint dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan. Masing-masing variabel mengalami peningkatan skor yang cukup signifikan dengan nilai p sebesar 0,000 setelah diberikan intervensi.
Isolasi Lactobacillus sp dari susu segar kemasan dan uji antimikroba terhadap bakteri patogen Salmonella sp dan Streptococcus mutan Lubis, Adhayani; Natali, Oliviti; Arhamni, Ade; Masyitah, Masyitah; Ariyanto, Ariyanto; Marpaung, Hans Hotma Haposan; Panjaitan, Linda
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 3 No. 1 (2021): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v3i1.1763

Abstract

Nilai gizi yang tinggi pada susu merupakan media yang baik untuk pertumbuhan berbagai macam mikroorganisme, baik yang menguntungkan maupun yang dapat membahayakan manusia. Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan Lactobacillus sp yang diisolasi dari susu segar terhadap bakteri patogen Gram (+) dan Gram (-) yaitu Salmonella sp, Streptococcus mutan secara in vitro. Hasil penelitian menunjukkan total populasi BAL pada susu segar kemasan adalah 200x108 CFU/g. Pada pewarnaan Gram menujukkan hasil pewarnaan Gram yang positif, sedangkan pada uji katalase menjukkan reaksi yang negatif dan uji aktivitas antimikroba yang menggunakan metode difusica kram MRS broth. Susu segar kemasan mampu menghambat Salmonella sp dengan zona hambat tertinggi adalah 11,925 mm sedangkan pada Streptococcus mutans mampu menghambat dengan zona tertinggi yaitu 13,45 mm.
Efektivitas sabun antiseptik dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Salmonella typhi Kristy, Anastasia; Lubis, Adhayani; Rahimi, Armon; Alexander, Rico; -, Janice; Rosari, Anita; Kotsasi, Fransiska; Pardianto, Gede
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 3 No. 1 (2021): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v3i1.1788

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji daya hambat sabun antiseptik dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Salmonella typhi. Sampel yang dipakai adalah sebanyak 4 sabun antiseptik (sabun A, B, C dan D) dengan masing-masing konsentrasi sebesar 10%, 20%, 30% dan 40%. Proses pengenceran sesuai dengan konsentrasinya dapat mengubah kemampuan sabun dalam menghambat pertumbuhan bakteri yang diuji dengan metode difusi. Hasil penelitian didapatkan bahwa keempat sampel sabun antiseptik memiliki efektivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dan Salmonella typhi. Namun pada Escherichia coli, rata-rata diameter zona hambat yang paling besar adalah pada sabun antiseptik A dengan konsentrasi 40% yaitu 26 mm dan rata-rata diameter zona hambat paling kecil adalah pada sabun antiseptik D dengan konsenstrasi 10% yaitu 7 mm. Sedangkan pada Salmonella typhi rata-rata diameter zona hambat paling besar adalah pada sabun antiseptik A dengan konsentrasi 40% yaitu 20 mm dan rata-rata diameter zona hambat paling kecil adalah pada sabun antiseptik B dengan konsentrasi 10% yaitu 10 mm. Hal tersebut dapat terjadi karena dinding penyusun dari kedua bakteri tersebut berbeda dan kandungan dari masing-masing sabun juga berbeda.
HUBUNGAN PENGGUNAAN VAPE TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA Lubis, Adhayani; Ira Aini Dania; Nauli, Samuel; Pratama, Irza Haicha
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rokok elektronik adalah produk yang dioperasikan dengan baterai untuk menyalurkan nikotin melalui aerosol sehingga dapat dihirup yang dihasilkan dari larutan yang mengandung nikotin. Penggunaan vape yang terbentuk pada usia dini bisa memunculkan kebiasaan hingga dewasa. Keberadaan vape saat ini semakin populer karena dianggap sebagai produk rokok alternatif dan bisa digunakan sebagai alat bantu berhenti dari rokok. Dampak kecanduan nikotin mengakibatkan siswa terus-menerus terpapar tembakau, yang selanjutnya menyebabkan penurunan kognitif pada mahasiswa, hal ini sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan di masa depan dan bisa memperburuk prestasi belajar karena berkontribusi pada melemahnya daya tangkap siswa untuk mencerna pelajaran sehingga mengakibat munculnya perilaku menyimpang yang timbul akibat perilaku vape. Penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan studi desain cross-sectional. Variabel dalam penelitian terdiri dari variabel bebas (variabel independen) seperti kebiasaan menggunakan vape dan variabel terikat (variable dependen) seperti Indeks Prestasi Kumulatif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh Jumlah Semester 1 ada 20 orang yang menggunakan vape, Semester 3 ada 19 orang menggunakan vape, Semester 5 ada 17 orang yang menggunakan vape dan Semester 7 terdapat 31 orang menggunakan vape. Jumlah yang mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) memuaskan sebanyak 15 orang, sangat memuaskan berjumlah 68 orang dan dengan pujian 4 orang. Tidak terdapat hubungan antara penggunaan vape dan indeks prestasi kumulatif mahasiswa program studi kedokteran universitas prima indonesia (p=0,464).
Relationship between anxiety and tension type headache among medical student Tarigan, Nisa Nathalia; Fresia, Ana; Lubis, Adhayani
Buletin Kedokteran & Kesehatan Prima Vol. 3 No. 2 (2024): September
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/bkkp.v3i2.5767

Abstract

Tension-type headache (TTH) is one of the most common types of primary headaches experienced by all age groups worldwide. The incidence of TTH among the medical students was also high. This study aimed to identify the relationship between anxiety and the incidence among medical students. We used an analytical descriptive research design and a cross-sectional study approach. A total of 119 students from Prima Indonesia University Faculty of Medicine participated in this study. Data were collected using the Back Anxiety Inventory (BAI) questionnaire to measure anxiety levels and Headache Screening Questionnaire (HSQ) to measure the incidence of TTH. The results of data analysis using the chi-square test showed a significant relationship between anxiety levels and the incidence of TTH (p = 0.026). This finding indicates that the higher a person's anxiety level, the more likely they are to experience TTH. Based on the results of the study, 84.87% (101 people) of the participants experienced TTH, while 15.13% (18 people) experienced possible TTH. The majority of the participants with high anxiety levels were female (94.4%). It can be concluded that there is a significant relationship between anxiety and the incidence of TTH among Prima Indonesia University Faculty of Medicine students in 2023. This finding supports the hypothesis that anxiety is a risk factor of TTH.
The relationship between gadget use and headache among student Tarigan, Miranda br; Fresia, Ana; Lubis, Adhayani
Buletin Kedokteran & Kesehatan Prima Vol. 3 No. 2 (2024): September
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/bkkp.v3i2.5770

Abstract

Gadget usage has become an integral part of the lives of students in the modern era, including Indonesia, where there has been a significant increase in gadget users. This study aims to investigate the relationship between the frequency of gadget use and the occurrence of headaches among medical students at Universitas Prima Indonesia in 2022. Using a quantitative descriptive approach and cross-sectional research design, this study analyzed the data collected through a questionnaire. Chi-square tests were used to examine the relationship between the independent variable, gadget usage, and the dependent variable, the occurrence of headaches. The results indicated that tension-type headaches were the most common type experienced by students, followed by migraines. However, some students reported cluster headaches, while others did not experience any headaches. The most significant finding was the strong correlation between the frequency and duration of gadget use and the increased risk of developing headaches. These findings underscore the importance of recognizing the negative health consequences of excessive gadget use, particularly among students. Therefore, there is a need for strategies to manage gadget usage wisely to prevent headaches that may disrupt academic performance and overall quality of life.
The Relationship Between Personal Hygiene And Skin Complaints In Orphanage Children In The Medan Area District Lubis, Adhayani; Raja Siambaton, Michael Bahal; Oentari, Widyaningsih
Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 12 (2023): Jurnal Multidisiplin Indonesia
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jmi.v2i12.864

Abstract

Personal hygiene is a person's self-care to maintain cleanliness and health for physical and psychological well-being. Hygiene maintenance is necessary for individual comfort, safety, and health. One of a person's hygiene efforts is to care for skin hygiene. Low hygiene can be one of the precipitating factors for developing skin diseases. Orphanages are social institutions that accommodate, educate, and care for abandoned children, orphans, orphans, and orphans. Environmental conditions in the orphanage can cause many children to experience skin diseases, such as itching, heat or burning, bumps, and white patches, usually caused by the lack of clean water, alternating use of towels, and rarely changing bed linen and pillowcases. This study aimed to determine the relationship between personal hygiene and skin complaints in orphanages in Medan Area District. This research is analytical and uses a quantitative approach with a cross-sectional research design. This study used a sample of 77. Data in this study were collected through questionnaires and then analyzed using univariate and bivariate tests using Chi-Square. It was continued with validity and reality tests. Based on univariate tests, the majority of respondents have good personal hygiene. Based on bivariate tests using Chi-Square, it is known that the p-value is <0.05, so it can be concluded that there is a relationship between personal hygiene and skin complaints.