GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur
Vol 5, No 3 (2020)

PENERAPAN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR MUNA PADA PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA ALAM PUNCAK MASALILI DI KABUPATEN MUNA

Lasmi, Nur Badiyati (Unknown)
Nurjannah, Irma (Unknown)
Rianty, Hapsa (Unknown)



Article Info

Publish Date
05 Mar 2021

Abstract

ABSTRAKPariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktu. Pariwisata sendiri terbagimenjadi berbagai macam, contohnya saja pariwisata alam dan pendidikan. Di Sulawesi Tenggara tepatnya di KabupatenMuna, terdapat beberapa wisata alam contohnya saja wisata Alam Puncak Masalili. Namun, wisata ini sudah jarangdikunjungi oleh wisatawan dikarenakan kurangnya pengelolaan pada kawasan. Sementara disekitar kawasan memilikipotensi budaya yaitu tenunan. Karena kurangnya minat wisatawan, perlu dikembangkannya kawasan wisata ini denganmempertimbangkan potensi kawasan yang ada dan budaya setempat. Sehingga kedepannya dapat menjadi wisata alam danpendidikan didalam kawasan wisata ini dengan menyediakan wadah untuk kegiatan tersebut. Rancangan dilakukan denganmetode pengumpulan data lapangan melalui wawancara tidak terstruktur dan studi pustaka maupun studi literatur.Kemudian dilanjutkan dengan analisis data yang menghasilkan konsep perancangan, desain, dan maket. Hasil daripenelitian disimpulkan bahwa lokasi wisata berada di desa Masalili dimana salah satu potensi budaya di desa ini yaitutenunan khas Kabupaten Muna yang dapat menjadi wisata pendidikan. Dengan mengusung konsep Arsitektur Neo-Vernakular dapat mengembalikan wajah tradisional pada kawasan dalam bentuk modern dengan tidak meninggalkanbentuk tradisionalnya pada bangunan dan begitu juga pada ruang luar. Konsep Arsitektur Neo-Vernakular yang diterapkanpda bangunan yaitu dalam 3 aspek, bentuk, ornamen dan juga material.Kata kunci : Kawasan wisata, Neo-Vernakular, Kabupaten MunaABSTRACTTourism is a trip that a person takes for a while. Tourism itself is divided into various kinds, for example, naturetourism and education. In Southeast Sulawesi, precisely in Muna Regency, there is several natural attractions, for example,the Masalili Peak Nature tour. However, this tour is rarely visited by tourists due to the lack of management in the area.Meanwhile, the surrounding area has cultural potential, namely woven. Due to the lack of tourist interest, it is necessary todevelop this tourist area by considering the potential of the existing area and local culture. So that in the future it canbecome natural and educational tourism in this tourist area by providing a forum for these activities. The design wascarried out by collecting field data through unstructured interviews and literature and literature studies. Then proceed withdata analysis that produces design concepts, designs, and models. The results of the study concluded that the touristlocation is in the village of Masalili where one of the cultural potentials in this village is the typical woven fabric of MunaRegency which can become educational tourism. By carrying out the concept of Neo-Vernacular Architecture, it canrestore the traditional face of the area in a modern form without leaving its traditional form in buildings and also in outerspace. The concept of Neo-Vernacular Architecture applied to buildings, namely in 3 aspects, form, ornament andmaterial.Keywords: Tourist area, Neo-Vernacular, Muna Regency.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

GARIS

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture

Description

GARIS adalah e-jurnal mahasiswa Jurusan Arsitektur terbitan Jurusan Arsitektur Universitas Halu Oleo. E-jurnal terbit tiga kali dalam setahun, merupakan media pendokumentasian dan publikasi karya tulis ilmiah yang berisikan hasil rancangan, teori, dan telaah ilmu ...