Jurnal Tamaddun
Vol 8, No 2 (2020)

Memahami Bentuk Gerakan Perlawanan Rakyat dalam Perang Kedongdong (1802-1818 M)

Aah Syafaah (IAIN Syekh Nurjati)



Article Info

Publish Date
30 Nov 2020

Abstract

AbstrakPenjajahan Belanda yang terjadi selama bertahun-tahun di atas tanah Cirebon mengakibatkan eksploitasi sumber daya alam dan manusia yang berimbas pada penderitaan yang berkepanjangan. Tentu menyisakan penderitaan yang berkepanjangan bagi rakyat. Melihat hal ini, para ulama Cirebon kemudian memassifkan gerakan sosial yang dibangunnya sebagai bentuk reaksi rasional rakyat untuk merebut kemerdekaan dan memperjuangkan hak-haknya atas dominasi dan penjajahan bangsa lain di atas tanah airnya sendiri. Selain tentu saja, hal ini juga dilakukan karena masyarakat sudah terlebih dahulu menyadari bahwa mereka tidak dilengkapi persenjataan yang lengkap dan canggih. Para ulama dalam hal ini memainkan peran sebagai tokoh sentral yang mampu menggerakkan kekuatan rakyat dan melakukan berbagai perlawanan terutama untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat di bidang keagamaan, politik, sosial, ekonomi dan lain sebagainya. Meski melibatkan elemen massa yang beragam mulai dari petani, pejabat keraton, dan para dalang wayang kulit, dengan bekal jihad yang terus didengungkan mendapatkan aksi balasan yang kemudian membuatnya dipenjara, diasingkan bahkan sampai dibunuh. Sementara pesantren-pesantren yang dibangun oleh para ulama ini juga mendapatkan bombardir dari pihak kolonial tersebut.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

tamaddun

Publisher

Subject

Arts Humanities Social Sciences

Description

Jurnal Tamaddun: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam (ISSN 2528-5882) was published by the Department of History of Islamic Civilization Faculty of Ushuluddin, Adab and Da`wah IAIN Sheikh Nurjati Cirebon. Its mission is to disseminate the results of studies and research on the history, specifically ...