Fungsi pendidikan nasional membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa agar menjadi anak bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis, serta bertanggungjawab, namun untuk mencapai tujuan tersebut sangat sulit sebagian senang dengan tawuran, membolos sekolah, kebohongan serta budaya menyontek pada saat ujian sehingga perlu dianalisis tahapan pendidikan di sekolah-sekolah dan perpaduan pedidikan yang dilakukan oleh Umar bin Abdul Azis serta solusi pendidikan ideal untuk menjadi pertimbangan bagi orang tua, guru serta setiap pihak ataupun instansi yang berhubungan dengan pendidikan anak. Dalam altikel ini penulis gunakan teori interaksi edukasi dengan pendekatan tokoh. Fungsi pendidikan pada saat ini belum tercapai secara maksimal yaitu mengembangkan kemampuan manusia, sebaliknya menghasilkan manusia yang hanya menonjolkan pembentukan kecerdasan berpikir dan menepikan kecerdasan rasa, kecerdasan budi, bahkan kecerdasan batin, kurang kreatif,mandiri dan berakhlak mulia. Pendidikan yang diterapkan Umar bin Abdul Aziz ialah pendidikan di samping transformasi ilmu pengetahuan juga melibatkan hati dan perasaan, sehingga anak ataupun anak didik menemukan jadi diri mereka sebagai manusia paripurna dengan memberi teori dan praktek dimulai dari memilih pengajar yang menurutnya memiliki akhlakul Karimah, serta dipercaya dapat merawat, dan memberi pengajaran yang sesuai dengan syari’at Islam. Kemudian, menetapkan cara pendidikan, menetapkan waktu dan prioritas pendidikan, serta memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi pendidikan.
Copyrights © 2020