Toleransi merupakan bagian dari sikap moderat. Sikap tersebut telah tumbuh dan berkembang di masyarakat Indonesia, namun belakangan di Indonesia, khusunya di Jawa Barat intoleransi beragama sangat tinggi. Dibuktikan dengan beberapa survei yang menempatkan Jawa Barat sebagai provinsi dengan intoleransi tinggi di Indonesia. Terdapat pergeseran keberagamaan di masyarakat Sunda, terhadap pemahaman konsep Islam dan kebudyaan. Padahal antara budaya dan Islam itu mempunyai keselarasan sebagaimana pemikiran dari Haji Hasan Mustopa yang menggabungkan antara konsep Islam dan Budaya dalam karya Petikan Ayat al-Qur’an katut Adab Padikana. Tulisan ini berusaha untuk mengkaji bagaimana toleransi beragama dalam pandangan Haji Hasan Mustopa. Metodologi yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kesejarahan (history) dengan teori Pesisir dan pedalaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Haji Hasan Mustopa mewakili pemahaman keagamaan masyarakat pedalaman Jawa Barat, yang akomodatif dan toleran. Berbeda halnya dibeberapa daerah masyarakat pesisir. Namun adanya pengaruh dari kebijakan kolonial pada waktu itu terdapat perlawanan dan pemahaman keagamaan untuk melawan dengan identitas perjuangan agama(jihad).
Copyrights © 2020