Proceeding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan
Vol. 7 (2020): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS

Profil perikanan tuna di Sulawesi Selatan

Sudirman Sudirman (Departmen Perikanan, Fakultas.Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin)
Gagaring Pagalung (Departmen Akuntansi, Fakultas Ekonomi and Bisnis, Universitas Hasanuddin)
Jusni Jusni (Departmen Manajemen, Fakultas Ekonomi and Bisnis, Universitas Hasanuddin)
Andi Aswan (Departmen Manajemen, Fakultas Ekonomi and Bisnis, Universitas Hasanuddin)
Firman Firman (Departmen Perikanan, Fakultas.Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin)



Article Info

Publish Date
22 Jul 2020

Abstract

Salah satu jenis ikan yang menjadi andalan ekspor Provinsi Sulsel, adalah jenis ikan tuna. Meskipun memiliki sejumlah ikan tuna potensil untuk ekspor dengan potensi produksi yang tinggi, namun secara kuantitas angka ekspor dari wilayah Provinsi Sulsel masih sangat rendah. Tercatat, angka ekspor produk perikanan tangkap hanya mencapai sekitar 4-8% dari produksi ikan tuna dari wilayah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil perikanan tuna di Sulsel termasuk menganalisis rantai pasok, teknologi yang digunakan sampai daerah penangkapannya. Memetakan rantai pasok ikan tuna mulai dari penyediaan bahan baku, produksi sampai ke pemasaran keluar negeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah nelayan yang terdapat di Sulawesi Selatan menurut DKP Sulsel tahun 2018 adalah sekitar 148.646 orang. Dari jumlah tersebut, diperkirakan 971 perahu penangkap ikan tuna dengan kapasitas perahu 10 sampai 30 GT. Jumlah nelayan individu yang bekerja untuk menangkap ikan tuna sekitar 3.884 orang. Jumlah ini diperoleh dengan asumsi jumlah nelayan yang bekerja pada perahu sekitar 4 orang per perahu. Rata-rata nelayan menggunakan perahu dengan kapasitas antara 20-25 GT. Kapasitas tersebut dapat menampung sekitar 80 gabus atau setara dengan 3,5 ton hingga 4,8 ton per perahu. Jumlah produksi ikan tuna di tingkat nelayan masih rendah. Kondisi ini dipengaruhi oleh faktor cuaca, kapasitas perahu, dan kapasitas wadah penampungan perahu. Kualitas ikan tuna yang dihasilkan oleh nelayan masih sangat rendah. Tingkat penerimaan kualitas ditingkat eskportir paling tinggi 20% untuk grade A dan B. Kualitas ikan yang dibeli oleh eksportir baik dari pengumpul maupun dari nelayan masih rendah. Rendahnya kualitas ini berdampak terhadap nilai ekspor ikan tunaKata kunci: profil, perikanan tuna, Sulawesi Selatan

Copyrights © 2020