Keluarga merupakan kelompok sosial yang terkecil dalam masyarakat. Keluarga dapat dibentuk dengan terlebih dahulu melakukan pernikahan. Oleh karena itu pernikahan dilakukan agar mewujudkan keharmonisan keluarga. Keharmonisan keluarga akan menjadi cita-cita bagi setiap pasangan suami istri. Untuk mewujudkannya maka diperlukan pemahaman dan pengertian dari masing-masing pasangannya. Penelitian yang dilakukan oleh Chuang (Chuang, 2005: 272-291.) menyebutkan bahwa kesejahteraan dan keharmonisan keluarga dapat dilihat dari harapan peran dan saling melengkapi antar anggota keluarga. Walaupun keluarga harmonis menjadi yang didambakan namun pada kenyataannya dalam berkeluarga tidak selalu berjalan dengan baik. Persoalan komunikasi menjadi salah satu alasan utama ketidakharmonisan dalam rumah tangga, data yang diperoleh Depkumham (2011) menunjukan adanya peningkatan KDRT dari tahun 2001 sampai dengan 2007. Kemudian perceraian yang terjadi pada tahun 2010 merupakan yang tertinggi dalam kurun 5 tahun terakhir, Hal tersebut disebabkan karena konflik komunikasi, ekonomi, dan kebutuhan psikologis. Padahal salah satu fungsi komunikasi dalam hubungan keluarga adalah untuk mempererat hubungan dengan orang lain atau sebaliknya. Komunikasi sangat penting dalam hubungan keluarga, sebab tanpa komunikasi hubungan-hubungan yang akrab tidak dapat terjalin. Pada saat ini, fenomena komunikasi memiliki relevan yang teramat kuat bagi berlangsung dan lestarinya sistem kehidupan rumah tangga seseorang.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018