Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Karakteristik Manusia Komunikan Nawawi Marhaban
Al-Hikmah Media Dakwah, Komunikasi, Sosial dan Kebudayaan Vol 10 No 2 (2019): Volume 10 Nomor 2, Juli-Desember 2019
Publisher : DEPARTEMENT OF COMMUNICATION AND ISLAMIC BROADCASTING STUDIES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/hikmah.v10i2.1711

Abstract

Pemeran utama dalam proses komunikasi adalah manusia. Jika fokus psikologi adalah manusia yang terlibat dalam komunikasi, maka yang harus diketahui adalah karakteristik manusia sebagai komunikan yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku mereka dalam berkomunikasi. Hakikat manusia terletak pada hidup kejiwaannya (rohaniahnya) juga didukung oleh hidup jasmaniahnya agar terwujud kesehatan lahir dan batin. Oleh karena itu, secara psikologi pendekatan yang dilakukan ialah secara interdiciplinary approach (pendekatan antar ilmu), dimana manusia dilihat dari segala aspeknya kemudian dipadukan menjadi satu ilmu pengetahuan yang padu dan lengkap. (Faizah, Lalu Muchsin Effendi,2006:42)
Komunikasi Suami dan Istri Dalam Hadis Nabi Nawawi Marhaban
Al-Hikmah Media Dakwah, Komunikasi, Sosial dan Kebudayaan Vol 9 No 2 (2018): Volume 9 Nomor 2, Juli-Desember 2018
Publisher : DEPARTEMENT OF COMMUNICATION AND ISLAMIC BROADCASTING STUDIES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/hikmah.v9i2.1735

Abstract

Keluarga merupakan kelompok sosial yang terkecil dalam masyarakat. Keluarga dapat dibentuk dengan terlebih dahulu melakukan pernikahan. Oleh karena itu pernikahan dilakukan agar mewujudkan keharmonisan keluarga. Keharmonisan keluarga akan menjadi cita-cita bagi setiap pasangan suami istri. Untuk mewujudkannya maka diperlukan pemahaman dan pengertian dari masing-masing pasangannya. Penelitian yang dilakukan oleh Chuang (Chuang, 2005: 272-291.) menyebutkan bahwa kesejahteraan dan keharmonisan keluarga dapat dilihat dari harapan peran dan saling melengkapi antar anggota keluarga. Walaupun keluarga harmonis menjadi yang didambakan namun pada kenyataannya dalam berkeluarga tidak selalu berjalan dengan baik. Persoalan komunikasi menjadi salah satu alasan utama ketidakharmonisan dalam rumah tangga, data yang diperoleh Depkumham (2011) menunjukan adanya peningkatan KDRT dari tahun 2001 sampai dengan 2007. Kemudian perceraian yang terjadi pada tahun 2010 merupakan yang tertinggi dalam kurun 5 tahun terakhir, Hal tersebut disebabkan karena konflik komunikasi, ekonomi, dan kebutuhan psikologis. Padahal salah satu fungsi komunikasi dalam hubungan keluarga adalah untuk mempererat hubungan dengan orang lain atau sebaliknya. Komunikasi sangat penting dalam hubungan keluarga, sebab tanpa komunikasi hubungan-hubungan yang akrab tidak dapat terjalin. Pada saat ini, fenomena komunikasi memiliki relevan yang teramat kuat bagi berlangsung dan lestarinya sistem kehidupan rumah tangga seseorang.
Ubiquitous Wasaṭiyyah Dalam Al-Qur'an Perspektif Quraish Shihab Nawawi Marhaban; M. Anzaikhan; Mustapa
Journal of Islamic Scriptures in Non-Arabic Societies Vol. 1 No. 2 (2024): Journal of Islamic Scriptures in Non-Arabic Societies (JISNAS)
Publisher : Kuras Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/jisnas.v1i2.1008

Abstract

This study explores the ubiquitous presence of wasathiyah (moderation) in the Qur'an, focusing on Surah Al-Baqarah verse 143 as its foundation. The research aims to understand the Qurais Shihab's interpretation of verses related to wasathiyah across various issues and discourses. This article's position in existing research novelty lies in proving the ubiquitous presence of wasathiyah in the Qur'an, which has not been comprehensively studied in scholarly journals. Despite Qurais Shihab extensively discussing the spread of wasathiyah verses in various situations and conditions in both his Al-Misbah exegesis and YouTube content, this article falls under literature review research with a qualitative approach. The methodology involves descriptive analysis and content study of Qurais Shihab's thoughts, particularly in the Al-Misbah exegesis. The findings conclude that the ubiquitous presence of wasathiyah exists within the contexts of religion, social-humanitarian issues, family, work, economics, and political governance.