Bridging Exercise merupakan latihan dasar untuk meningkatkan stabilitas atau keseimbangan dan stabilisasi tulang belakang. Keseimbangan pasien stroke bertindak sebagai faktor penting dalam menghambat kemampuan mereka untuk berdiri atau gaya berjalan mereka, dan goyangan postur tubuh mereka dua kali lebih tinggi daripada orang sehat dalam kisaran usia mereka. Keseimbangan berkurang pada orang dengan hemiplegia, dan hemiplegia dapat menyebabkan penurunan batas stabilitas pasien. Untuk meningkatkan kemampuan keseimbangan, pasien harus meningkatkan stabilisasi batang tubuh mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Bridging Exercise terhadap Keseimbangan pada pasien paska stroke. Peneliti ingin mengetahui bagaimana tingkat keseimbangan pasien paska stroke sebelum dan setelah dilakukan bridging exercise. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu (quasy experiment) pre-post test without control group. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling dengan jumlah responden 15 orang. Alat ukur yang digunakan adalah BBS (Berg Balance Scale). Analisa data dilakukan dengan menggunakan Uji Wilcoxon dan didapatkan p-value 0,001 (< 0,005) sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh Bridging Exercise terhadap keseimbangan pasien paska stroke. Penderita stroke dengan bantuan keluarga diharapkan mampu melakukan bridging exercise di rumah secara berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan keseimbangan pasien paska stroke sehingga mampu membantu pasien mobilisasi lebih cepat.
Copyrights © 2020