Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan dimensi kearifan lokal yang terdapat dalam cerita rakyat masyarakat Sumba Timur. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kearifan lokal oleh Jim Ife yang terdiri dari enam dimensi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografis. Subyek penelitiannya adalah cerita rakyat yang dikisahkan oleh para informan. Sumber data primer pada penelitian ini adalah cerita rakyat yang dituturkan oleh informan, sedangkan data sekunder diperoleh dari informan lain berupa data etnografi dan kearifan lokal yang berkaitan dengan aktivitas masyarakat Sumba Timur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) dimensi pengetahuan masyarakat Sumba Timur tentang cara melestarikan alam, yaitu pahomba (hutan larangan); 2) dimensi nilai, yaitu sikap sopan santun dalam menyambut tamu dengang memberi pahappa sebagai simbol penerimaan; 3) dimensi keterampilan masyarakat Sumba Timur, yaitu tenun ikat yang menghasilkan hinggi (selimut), lawu (sarung), dan tera (selendang); 4) dimensi sumber daya, yaitu masyarakat Pahunga Lodu yang memanen bulu babi (bera tawoda) di laut; 5) dimensi mekanisme pengambilan keputusan, yaitu masyarakat menerapkan musyawarah untuk mufakat (pulu pamba bata bokulu); 6) dimensi solidaritas kelompok, yaitu pada saat ada keluarga atau kerabat yang meninggal semua keluarga terkait turut ambil bagian untuk meringankan beban keluarga yang berduka.
Copyrights © 2021