Sebagai provinsi yang menganut budaya matrilineal, harusnya Sumatera Barat terhitung rendah dalam angka kekerasan dalam rumah tangga, namun tercatat masih banyak wanita yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah terdapat hubungan makna dalam hidup (Meaning in life) terhadap penerimaan diri (Self-acceptance) pada wanita minang korban kekerasan dalam rumah tangga di Sumatera Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik purposive sampling, dengan karakteristik seorang wanita minang yang usia pernikahannya minimal dua tahun yang telah mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan berdomisili di Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur, yaitu Meaning in Life Questionare oleh Steger dan Self-Accepance Scale oleh Berger. Responden dalam penelitian ini berjumlah 40 responden hasil dari penelelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan antara meaning in life terhadap self-acceptance pada wanita minang korban kekerasan dalam rumah tangga di Sumatera Barat dan berkorelasi positif, dimana semakin tinggi makna dalam hidup seorang wanita korban kekerasan dalam rumah tangga maka semakin tinggi pula penerimaan dirinya, dan hal yang sama berlaku sebaliknya.
Copyrights © 2021