Di Banjarmasin atau Provinsi Kalimantan Selatan secara umumnya gampang sekali ditemukan rumah/bangunan dengan konstruksi dari kayu/papan, baik secara keseluruhan atau sebagian saja menggunakan kayu/papan. Kayu/papan juga digunakan untuk perabotan rumah tangga seperti meja dan kursi. Selain faktor alam seperti panas dan hujan, rayap merupakan musuh utama bagi masyarakat karena koloni rayap mampu merusak kayu/papan. Bertolak belakang terhadap hal tersebut perlu usaha alternatif alami yang ramah lingkungan dalam memperpanjang usia kayu/papan dari rayap. Kelakai (Stenochlaena palustris) merupakan tumbuhan yang gampang didapatkan karena melimpah di Banjarmasin, persediaan di alam yang yang banyak tersebut merupakan tanda bahwa tumbuhan tersebut mampu bertahan dengan baik dari serangan organisme perusak dan pengganggu kelangsungan hidup kelakai. Skrining fitokimia ekstrak heksana dan etil asetat batang kelakai menunjukkan bahwa batang kelakai memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder golongan terpenoid, steroid, steroid semipolar, flavonoid dan fenolik. Ekstrak etil asetat memberikan aktivitas antirayap yang tinggi dibandingkan dengan ekstrak heksana dengan mortality rayap 100% pada hari ke 5, konsentrasi 2% dan persentase konsumsi kertas saring sebanyak 4,71%. Kandungan senyawa metabolit sekunder golongan steroid semipolar, flavonoid/fenolik diperkirakan memberikan kontribusi terhadap aktifnya ekstrak atil asetat sebagai antirayap.
Copyrights © 2021