Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika psikologis pada lansia setelah melakukan perkawinan di usia lanjut melalui komponen hubungan romantis yang muncul. Penelitian ini mengggunakan metode kualititaif dengan pendekatan fenomenologis. Subjek penelitian adalah lansia dengan kriteria berusia 60 tahun ke atas dan pernah melakukan perkawinan di usia lanjut. Penelitian ini menunjukkan komponen hubungan romantis yang muncul berupa, keintiman, hasrat, komitmen, harapan, penerimaan diri positif, dan munculnya masalah. Dua dari tiga pasangan yang menjadi responden menyatakan melalui proses kencan sebelum melakukan perkawinan. Perkawinan di usia lanjut identik dengan membutuhkan teman atau pendamping hidup di hari tua dengan saling berbagi perhatian, merawat, dan memenuhi kebutuhan atau keperluan pasangan serta menjalin persahabatan. Dua dari tiga pasangan masih membutuhkan proses penyesuaian untuk membangun kepercayaan dan menciptakan komunikasi yang intim. Hubungan seksual tidak menjadi kebutuhan pokok dan hal penting dalam perkawinan di usia lanjut. Lebih berbagi mengenai kebahagiaan dan kurang adanya keterbukaan mengen
Copyrights © 2020