Bukti digital sangat penting dalam pembuktian kasus kejahatan komputer yang melibatkan perangkat penyimpanan. Salah satu media penyimpanan terkini saat ini adalah SSD NVMe, secara default sistem operasi Windows 10 terpasang TRIM dengan mode enable, fungsi TRIM mengoptimalkan kinerja kecepatan SSD NVMe dengan cara menghapus otomatis data lama pada sebuah sektor sebelum ditempatkan data baru sehingga menjadi tantangan investigator untuk mengembalikan bukti digital. Tujuan penelitian melakukan analisis bukti digital yang terhapus dengan metode penghapusan permanen dengan cara shift delete dan delete, delete recycle bin menggunakan tools forensics yang berbeda untuk mengembalikan bukti digital pada SSD NVMe TRIM enable. Metode yang digunakan static forensics sedangkan tools yang digunakan FTK Imager, Autopsy dan Recuva. Hasil analisis TRIM enable metode penghapusan shift delete tidak ditemukan bukti digital yang sesuai nilai hash dengan bukti digital asli. Sedangkan metode penghapusan delete, delete recycle bin bukti digital dapat dikembalikan dengan prosentase keberhasilan menggunakan tool Autopsy sebesar 90% dan 10% nilai hash bukti digital tidak valid, sedangkan tool Recuva 80% bukti digital berhasil dikembalikan dan 20% tidak berhasil dikembalikan, dapat disimpulkan hasil recovery penghapusan delete, delete recycle bin pada SSD NVME TRIM enable dapat dijadikan bukti digital yang sah menurut hukum.Kata-kata kunci: Forensika digital, Restorasi, Hapus Permanen, NVMe, NIST
Copyrights © 2020