Hasil penelitian ini adalah (1) Masuknya agama Buddha majelis Buddhayana di Kecamatan Gunungwungkal diawali dengan gerakan baru, tepatnya di Dusun Glagah Desa Giling, umat yang beragama Buddha 90% atau 70 kepala keluarga. Agama Buddha telah berjaya di Dusun Glagah sejak tahun 1960-an. Pada tahun 1999 vihara Buddhaya pertama kali dibangaun. Agama Buddha Majelis Buddhayana identik dengan Ekayana, terminologi teknis yang dipakai untuk merujuk dan merangkum pandanagan, aliran ajaran, atau pun pengertian agama Buddha secara keseluruhan, yang menegaskan bahwa dharma atau kebenaran itu hanya satu. Tiga pandangan itu adalah Theravada, Mahayana, dan Tantrayana/Vajrayan. Semua yana (sekte, aliran) berada dalam satu Jalan Buddha, sehingga tiap yana sama membimbing seseorang menuju Kebuddhaan, (2) Perkembangan umat Buddha majelis Buddhayana tidak terlepas dari tokoh Bhikkhu Asin Jinarakitha. Tokoh pencetus majelis Buddhayana di Indonesia adalah Y.A. Bhikkhu Ashin Jinarakhita dan sekaligus sebagai salah satu pelopor kebangkitan kembali agama Buddha di Indonesia. Setelah munculnya majelis Buddhayana yang mencetuskan konsep ketuhanan yang disebut dengan Sang Hyang Adi Buddha. Agama Buddha majelis Buddhayana di Desa Giling Kabupaten Cluwak sangat begus Perkembangannya. Terdapat kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat yaitu: Puja Bhakti, Dhammadesa, Meditasi, Pathidana, Anjangsana, Sekber PMVBI, WBI.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019