Ajaran Kejawen bagi masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi.Sebagian masyarakat Indonesia masih melestarikan ajaran kejawen. Ajaran kejawen pada masa sekarang dilakukan oleh masyarakat yang usianya sudah tua atau tergolong tua. Sedangkan untuk generasi muda kurang memahami tentang ajaran jawa. Kondisi tersebut terjadi di masyarakat umat Buddha Desa Kemiri Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif lapangan. Pengumpulan data peneliti lakukan dengan melakukan wawancara secara mendalam kepada informan. Informan dalam penelitian ini tokoh umat masyarakat, dan para pelaku ajaran kejawen. Pemahaman dan penghayatan kepercayaan orang Jawa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Ajaran Kejawen merupakan ajaran kebatinan yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan budaya lain. Diikuti dengan laku prihatin, laku prihatin ini dapat dilakukan dengan puasa yang ditentukan dengan penanggalan jawa. Laku prihatin bertujuan untuk mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang agar selalu bersikap positif dan menjauhi hal-hal yang bersifat negatif dan tidak bijaksana, demi tercapainya tujuan hidup. Keseimbangan dan keharmonisan hidup yaitu dengan tanggung jawab moralitas kepada Tuhan. Nilai yang berkaitan antara ajaran jawa dan ajaran Buddha terletak pada ajaran yang mengupas tentang batin. Penguasaan batin yang berkualitas baik adalah dengan cara melakuka pelatihan kemoralan. Pelatihan kemoralan yang baik akan mengantar seseorang untuk mendapatkan pengetahuan benar tenang kehidupan.
Copyrights © 2019