Abstrak: kurikulum 2013 menuntut siswa untuk dapat menggunakan Higher Order Thingking Skills. Taksonomi Bloom Revisi dapat digunakan untuk mengetahui HOTS siswa. HOTS berada pada tahapan menganalisis (C4), tahapan mengevaluasi (C5), dan tahapan mencipta (C6) dalam Taksonomi Bloom Revisi. Kenyataanya hasil survei PISA dan TIMSS menunjukkan bahwa siswa indonesia masih lemah dalam menyelesaikan masalah yang menuntut mereka untuk dapat menggunakan HOTS. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui profil Higher Order Thingking Skill siswa dalam menyelesaikan masalah bangun datar segi empat. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari tiga siswa. Pemilihan subjek berdasarkan kemampuan matematika yang diperoleh berdasarkan nilai rapot dan rekomendasi dari guru mata pelajaran matematika. Ketiga subjek tersebut yaitu satu subjek berkemampuan matematika tinggi, satu subjek berkemampuan matematika sedang, dan satu subjek berkemampuan matematika rendah. Pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis dan dilanjutkan dengan wawancara semiterstruktur secara individual untuk memperoleh data yang valid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek berkemampuan tinggi mampu mencapai tahap menganalisis dan mengevaluasi tetapi tidak mampu mencapai tahap mencipta. Subjek berkemampuan sedang hanya mampu mencapai pada tahap menganlisis dan tidak mampu mencapai tahap mengevaluasi dan mencipta. Subjek berkemampuan rendah tidak mampu mencapai tahap menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.Kata Kunci: Higher Order Thingking Skills, Taksonomi Bloom Revisi, PISSA dan TIMSS
Copyrights © 2018