Cuci tangan merupakan cara yang sederhana, mudah, dan bermanfaat untukmencegah berbagai penyakit. Cuci tangan di sekolah mampu meningkatkan angkakesehatan dan mengurangi terjadinya penyakit-penyakit yang berkaitan eratdengaan perilaku, sehingga diperlukan adanya upaya promotif untuk meningkatkankesadaran pentingnya cuci tangan melalui penyuluhan kesehatan, termasuk padasiswa- siswa penyandang tunagrahita. Tujuan Penelitian ini adalah untukmengetahui pengaruh penyuluhan dengan metode drill terhadap terhadappengetahuan, sikap, dan praktik cuci tangan pada siswa tunagrahita di SLB NegeriPahlawan Kabupaten Indramayu. Design penelitian yang digunakan adalah denganmenggunakan eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan bentuk pre and post testwithout control, yakni dengan denganmelakukan observasi pertama (pretest) yangdiikuti dengan intervensi (penyuluhan), dan setelah itu dilakukan observasi terakhir(posttest). Sampel penelitian berjumlah 23 siswa. Instrumen penelitian yangdigunakan berbentuk kuesioner untuk mengukur pengetahuan dan sikap responden,dan lembar cek list untuk mengobservasi cara mencuci tangan. Hasil uji Wilcoxondigunakan untuk menganalisis data pengetahuan didapatkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah .000; nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah .000 dan data data praktik cucitangan meimilki nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah .000, yang berarti nilai nilai pvalue 0,000 (p<0,05) menunjukkan hasil penelitian menurut statistik sangatbermakna. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yangsignifikan antara penyuluhan dengan metode drill terhadap terhadap pengetahuan,sikap, dan praktik cuci tangan pada siswa tunagrahita di SLB Negeri PahlawanKabupaten Indramayu. Peneliti menyarankan perlu adanya peningkatan programpenyuluhan kesehatan bagi siswa SLB dengan menggunakan metode penyuluhanyang disesuaikan dengan kondisi/ keterbatasan yang dimiliki oleh siswa.Kata kunci: Penyuluhan, Cuci Tangan, Tunagrahita
Copyrights © 2018