Hingga saat ini, masih belum ada studi mendalam tentang kapal kayu yang dibangun diBagansiapi-Api walaupun produk galangan kapal ini cukup dikenal dunia karenakualitasnya. Kajian tentang performa kapal kayu di Bagansiapi-Api perlu dikodifikasidi tengah-tengah penurunan output galangan kapal tradisional dan kekawatiran tentangsejarah kapal kayu Bagansiapi-Api di masa depan. Tujuan dari penelitian ini adalahmenganalisa secara numerik performa kapal kayu di Bagansiapi-api. Dimensi utamakapal adalah LOA =32 m; B = 10 m, H = 6 m, T = 3, 2 m dan 50 GT. Hasil kajianmenunjukkan bahwa kapal memiliki performa yang baik terutama dalam seakeeoingdan stabilitas karena memenuhi semua kriteria IMO untuk kapal perikanan.Penggunaan kayu kelas awet (kelas 1) dan kelas kuat (kelas 1) membuat kapal tersebutmemiliki umur yang lebih lama. Lunas dan linggi (haluan dan buritan) menggunakankayu leban (Vitex pubesceus Vahl.), sementara balok geladak menggunakan kayukempas (Koompassia malaccensis Maing), dan geladak menggunakan kayu merantibatu (Shorea platiclados (dipterocarpaceae)). Jumlah sambungan dalam kapal dibuatseminim mungkim. Perencanaan lambung sangat smooth, sehingga membuat aliranfluida menjadi stremline dan berpengaruh terhadapa hambatan kapal.
Copyrights © 2017