Berbelanja merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kegiatan berbelanja memerlukan wadah khusus sebagai fasilitas. Fasilitas yang diperlukan berupa pasar, yang di dalamnya terdapat berbagai jenis barang dan jasa. Kota Pontianak, Kalimantan Barat memiliki banyak pasar, tetapi belum terfasilitasi dengan baik. Salah satunya Pasar Tradisional Jalan Dokter Wahidin, Kelurahan Sungai bangkong, Pontianak Kota. Sudah terdapat aktivitas pasar, tetapi tidak terdapat bangunan sebagai wadah utamanya. Pasar pagi Jalan Dokter Wahidin memerlukan perancangan khusus, yang sesuai dengan standar-standar perancangan pasar. Konsep utama dari Pasar Pagi Jalan Dokter Wahidin Kota Pontianak adalah “Interaksi”. Interaksi merupakan ciri khas utama dari pasar tradisional, yaitu sistem transaksi jual beli dilakukan secara langsung, pembeli dan penjual saling berinteraksi. Pengaplikasian konsep terhadap bangunan yaitu, bangunan didesain lebih terbuka sehingga tidak banyak menggunakan dinding sebagai pembatas antar ruang. Pengaplikasian lainnya yaitu, sirkulasi yang saling menghubungkan antar ruang, dan penempatan los pada ramp. Penempatan los pada ramp, bertujuan agar pembeli dan pedagang dapat saling berkomunikasi disepanjang sirkulasi menuju lantai satu. Los tidak dibatasi dinding, hanya berupa sekat-sekat antar los sebagai pembatas. Los yang didesain terbuka mempermudah para pedagang untuk saling berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Kata Kunci : Pasar Tradisional, Kota Pontianak, Interaksi
Copyrights © 2018