Smartphone telah menjadi sebuah barang dengan tingkat kebutuhan yang tinggi bagi sebagian besar manusia. Tingginya kebutuhan tersebut disebabkan tersedianya fitur-fitur canggih yang dapat menunjang tugas dan pekerjaan keseharian menjadi lebih efisein. Namun, kemunculan smartphone yang diproyeksikan memberi sejuta manfaat ternyata menyisakan sebuah fenomena sosial yang memprihatinkan yaitu nomophobia. Di kalangan siswa misalnya, tidak sedikit dari mereka mengalami gangguan nomophobia ini, salah satu indikator tidak terbantahkan adalah tidak dapat lepas dari penggunaan smartphone. Padahal penggunaan smartphone yang melebihi batas wajar berpotensi membawa dampak negatif bagi tumbuh kembang siswa itu sendiri, misalnya malas belajar, hubungan sosial tidak baik, kurang fokus dalam belajar, dan sebagainya. Konselor sebagai ahli memiliki tanggungjawab moral untuk menangani persoalan yang mulai kronik ini tentu dengan memanfaatkan pelbagai strategi dan pendekatan yang efektif. Konseling realitas menjadi alternatif untuk diaplikasikan dalam mencegah atau mengurangi kecanduan nomophobia yang dialami siswa. Tulisan ini memberikan pengenalan awal kepada konselor sekolah tentang konsep dan aplikasi konseling realitas di sekolah.
Copyrights © 2020