Hasil pengelasan yang diterapkan pada paduan aluminium seri 6xxx tidak selalu menghasilkan sambungan dengan kualitas yang baik, hal ini disebabkan oleh adanya penurunan sifat mekanis selama proses pengelasan. Salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan sifat mekanis adalah proses artificial aging (penuaan buatan) yang dilakukan pada temperatur 180oC sedangkan waktu agingnya divariasikan 2 jam, 3 jam, 4 jam, dan 5 jam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh waktu penahanan pada saat aging terhadap hasil lasan paduan aluminium, sehingga diperoleh kualitas hasil lasan yang menunjukkan sifat mekanis yang optimal. Paduan aluminium yang digunakan adalah Aluminium seri 6013 T4. Data penelitian yang diperoleh adalah kekuatan luluh, kekuatan tarik, perpanjangan, distribusi kekerasan, kekasaran permukaan dan struktur mikro terhadap sample uji tanpa proses artificial aging dan setelah proses artificial aging . Dari hasil penelitian diperoleh peningkatan dari nilai kekuatan tarik (20-90)% maupun kekerasan (30-95)% pada paduan aluminium seri 6013 setelah proses artificial aging . Dari hasil pengujian kekasaran permukaan bahwa nilai Ra, Rz dan Rmax jika dibandingkan dengan nilai material awal, maka nilai optimal terjadi pada kondisi waktu aging yang 3 jam, sedangkan pengaruh artificial aging setelah pengelasan terhadap struktur mikro akan menghasilkan penghalusan terhadap presipitat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2010