Coenzyme Q10 berfungsi sebagai antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan yang dikarenakan radikal bebas. Coenzyme Q10 tidak stabil dan mudah terdegradasi ketika terpapar cahaya sehingga perlu dipilih suatu sistem penghantaran yang dapat memperbaiki stabilitas serta dapat meningkatkan penetrasinya. Nanostructured Lipid Carier (NLC) merupakan salah satu metode untuk meningkatkan penetrasi obat melalui stratum corneum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh HPMC 606 terhadap kadar Coenzyme Q10 yang terpenetrasi pada kulit tikus. Pada penelitian ini dibuat sediaan patch tipe membran menggunakan sistem NLC. Coenzyme Q10 sebagai drug reservoir, sedangkan HPMC 606 sebagai rate controlling membran dengan kadar 20%, 15%, dan 10%. Uji penetrasi Coenzyme Q10 dari sediaan patch secara in vivo dengan menggunakan kulit tikus Wistar. Semakin kecil kadar HPMC 606 yang digunakan (20%, 15%, 10%) ternyata menghasilkan nilai fluks yang cenderung semakin besar (F1 = 15,714±0,257 %/jam ; F2 = 14,778±0,224 %/jam ; dan F3 = 13,765±0,182 %/jam) dan lag time yang semakin cepat (F1 = 0,523±0,029 jam ; F2 = 0,657±0,021 jam ; dan F3 = 0,679±0,016 jam). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin kecil HPMC 606 yang digunakan sebagai rate controlling membrane, maka semakin besar Coenzyme Q10 yang berpenetrasi, sehingga F1 terpilih sebagai formula yang paling baik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020