Jurnal Sains Teknologi Akuakultur
Vol 3, No 2 (2019): Volume 3 (2) 2020

Pengaruh Pemberian Pakan Tepung Maggot dan Parutan Kelapa terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Nutrisi Cacing Laut (Nereis sp.)

Saputra, Ega (Unknown)
Herawati, Vivi Endar (Unknown)
Pinandoyo, Pinandoyo (Unknown)



Article Info

Publish Date
29 Apr 2021

Abstract

Ega Saputra, Vivi Endar Herawati, Pinandoyo. 2021. Pengaruh Pemberian Pakan Tepung Maggot dan Parutan Kelapa terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Nutrisi Cacing Laut (Nereis sp.). Jurnal Sains Teknologi Akuakultur. 3(2): 103- 114. Cacing laut  digunakan sebagai pakan induk udang. Pakan merupakan salah satu  faktor pertumb uhan dala m budidaya cacing laut (Nereis sp.). T ujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh pemberian pakan tepung maggot dan parutan kelapa sebagai performa pertumb uhan dan kandungan nutrisi cacing laut (Nereis sp.). Cacing laut (Nereis sp.) dikultur dengan kepadatan 100 ekor/wadah pada masing -masing perlakuan sela ma 35 hari. Frekuensi pe mberian pakan 2 kali sehari dengan metode fix feeding rate 5% dari bobot bio massa. Metode penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3  ulangan yaitu perlakuan A (tepung maggot 50% dan parutan kelapa 50%), B (tepung maggot 75% dan parutan kelapa 25%), C (tepung maggot 25% dan parutan kelapa 75%) dan D (tepung maggot 100%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa  pemberian  pakan  tepung  maggot  dan  paruta n  kelapa  berpengaruh sangat  nyata  (P<0,01)  terhadap Kelulushid upan dan EPP,  berpengaruh nyata  (P<0,05) terhadap per tumb uhan mutlak, SGR, T KP dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) pada nilai FCR. Nilai pertumbuhan mutlak, SGR, EPP, dan SR tertinggi    pada perlakuan D  (tepung  maggot  100%)  dengan  nilai  berturut -turut 0,40±0,01g, 3,15±0,03%, 48,31%±2,15 dan 99,67%±0,58.  Sedangkan  nilai   T KP   berkisar   32,33-  35,61%,   dan   nilai   FCR   berkisar   sebesar   2,07-3,28%.Kandungan protein  tertinggi  pada  perlakuan  D  (tepung  maggot  100%)  sebesar  54,05%  dan  lemak tertinggi pada perlakuan B (tepung maggot 75% dan parutan kelapa 25%) sebesar 22,82%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pakan tunggal bersumber dari hewani (tepung maggot 100%) dapat dimanfaatkan sebagai pertu mb uhan, EPP dan kandungan nutrisi cacing laut (Nereis sp.)

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

jmai

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Sains Teknologi Akuakultur (JSTA) merupakan suatu jurnal ilmiah yang diinisiasi oleh Masyarakat Akuakultur Indonesia yang mempublikasikan hasil penilitian maupun pemikiran pada semua aspek budidaya (hewan dan tanaman) dalam lingkungan perairan tawar, payau dan asin baik secara alami maupun ...