Sejak diberlakukannya pembayaran prospektif dengan pola case-mix berbasis Diagnosis Related Groups (DRG), maka keakurasian data koding klinis sangat penting. Besaran klaim yang dibayarkan dan disetujui tergantung dari ketepatan koding klinis yang dihasilkan. Ketepatan koding klinis dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap PMIK. Pengetahuan dan sikap merupakan bagian dari kompetensi PMIK. Saat ini ketiga RSU vertikal Kementerian Kesehatan Wilayah DKI Jakarta terdapat pengembalian berkas klaim sebesar 3,4 % atau sekitar 850 juta rupiah dikarenakan ketidaktepatan koding klinis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kompetensi PMIK terhadap kualitas koding klinis di RSU vertikal Kementerian Kesehatan DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah sample jenuh dengan total 17 PMIK terdiri dari 6 orang RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, 6 orang RSU Fatmawati dan 5 orang RSU Persahabatan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data dengan regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini diperoleh rata-rata skor kompetensi PMIK 81,65 dan rata-rata kualitas koding yang dihasilkan 8. Hasil regresi linear sederhana diperoleh bahwa ada pengaruh signifikan antara kompetensi PMIK terhadap kualitas koding klinis (p-value 0,000<0,05) dengan persamaan kualitas koding klinis = -4,491 + 0,153 (kompetensi PMIK). Adapun arti koefisien, setiap kompetensi naik 1 poin, maka kualitas koding klinis naik 0,153
Copyrights © 2020