Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis di Instalasi Rekam Medis RS AU TNI Dr. M. Salamun Bandung, ditemukan perbedaan tarif riil rumah sakit dan tarif INA-CBG’s yang dilihat dari software INA-CBG’s terhitung dari bulan Januari sampai dengan Desember Tahun 2019 memiliki perbedaan tarif yang signifikan sehingga dapat menyebabkan kerugian pada pihak rumah sakit.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan tabel pengolah data, pedoman wawancara, dan alat tulis.Hasil penelitian dari 77 pasien rawat inap pada kasus persalinan sectio caesarea yang diteliti penulis menemukan 4 pasien (5,20%) yang tarif INA-CBG’s melebihi tarif riil rumah sakit, dan 73 pasien (94,80%) yang tarif INA-CBG’s kurang dari tarif riil rumah sakit. Hal ini menunjukan bahwa selisih antara tarif riil rumah sakit dengan tarif INA-CBG’s tidak sedikit sehingga dapat merugikan bagi rumah sakit, maka rumah sakit harus melakukan pengendalian biaya dengan menerapkan standarisasi pelayanan agar biaya rumah sakit menjadi efisien dan mengurangi variasi dalam pelayanan sehingga biaya lebih mudah di prediksi serta pelayanan lebih terstandarisasi. Kesimpulan dan saran yang diberikan sebaiknya upaya pengendalian biaya dengan menerapkan standarisasi pelayanan dan melakukan evaluasi bulanan dengan pihak terkait baik dokter yang memberikan pelayanan atau seluruh PPA (Profesional Pemberi Asuhan) terhadap pasien rawat inap kasus persalinan sectio caesarea serta reward dan punishment terhadap pelaksanaan standarisasi pelayanan. Kata Kunci : Tarif riil rumah sakit, tarif INA-CBG’s, Persalinan, Sectio CaesareaKepustakaan: 56, 2004-2020
Copyrights © 2021