Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

BEBAN KERJA PETUGAS FILING TERHADAP RATA-RATA WAKTU PENYEDIAAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN Rizqy Dimas Monica; Fathia Mawar Firdaus; Intan Puji Lestari; Yesti Suryati; Dini Rohmayani; Ayu Hendrati
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/.v3i2.90

Abstract

AbstractThe number of officers in RSUI Yakssi Filing Gemolong Sragen as many as 5 people. Based on the preliminary survey, the average time of provision of outpatient medical record documents in RSUI Yakssi Gemolong Sragen is 13.5 minutes in which time is not in accordance with minimum service standards set by the Minister of Health No: 129 / Menkes / SK / II / 2008. The purpose of this study was to determine the effect of workload attendant to the average filing time provision of medical record documents in RSUI Yakssi Gemolong Sragen. This type of research is analytic research by testing the effect of workload attendant to the average filing time provision of medical record documents in RSUI Yakssi Gemolong Sragen. Data collection methods used were observation and interviews, while the instruments used are guidelines for observation, interview and observation time of provision of the document sheet. The data obtained will be analyzed bivariate with Simple Linear Regression. The analysis showed that the workload of officers filing very strong influence on the average time providing outpatient medical record documents in RSUI Yakssi Gemolong Sragen. Based on the analysis, the authors provide suggestions for RSUI Yakssi Gemolong Sragen in order to analyze the workload and labor requirements in the filing, made the job description for each piece and give motivation to the filing officer to speed up the provision of medical record documents.Keywords: Workload, Filing Officer, Document Delivery TimeAbstrakJumlah petugas Filing di RSUI Yakssi Gemolong Sragen sebanyak 5 orang. Berdasarkan survei pendahuluan, rata-rata waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan di RSUI Yakssi Gemolong Sragen adalah 13,5 menit di mana waktu tersebut belum sesuai dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh KepMenKes RI No: 129/Menkes/SK/II/2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beban kerja petugas filing terhadap rata-rata waktu penyediaan dokumen rekam medis di RSUI Yakssi Gemolong Sragen. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan menguji pengaruh beban kerja petugas filing terhadap rata-rata waktu penyediaan dokumen rekam medis di RSUI Yakssi Gemolong Sragen. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan wawancara, sedangkan instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi, pedoman wawancara dan lembar pengamatan waktu penyediaan dokumen. Data yang diperoleh akan dianalisis bivariat dengan Regresi Linier Sederhana. Hasil analisis menunjukkan bahwa beban kerja petugas filing berpengaruh sangat kuat terhadap rata-rata waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan di RSUI Yakssi Gemolong Sragen. Berdasarkan hasil analisis tersebut, penulis memberikan saran untuk RSUI Yakssi Gemolong Sragen agar melakukan analisis beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja di filing, membuat job description untuk masing-masing bagian dan memberikan motivasi kepada petugas filing untuk meningkatkan kecepatan penyediaan dokumen rekam medis. Kata kunci:Beban Kerja, Petugas Filing, Waktu Penyediaan Dokumen
Analisis Perbedaan Tarif Riil Rumah Sakit dengan Tarif Ina-CBG’s Berdasarkan Kelengkapan Medis Pasien Rawat Inap pada Kasus Persalinan Sectio Caesarea guna Pengendalian Biaya Rumah Sakit TNI AU Dr. M. Salamun Bandung Rizqy Dimas Monica; Fathia Mawar Firdaus; Intan Puji Lestari; Yesti Suryati; Dini Rohmayani; Ayu Hendrati
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v9i1.289

Abstract

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis di Instalasi Rekam Medis RS AU TNI Dr. M. Salamun Bandung, ditemukan perbedaan tarif riil rumah sakit dan tarif INA-CBG’s yang dilihat dari software INA-CBG’s terhitung dari bulan Januari sampai dengan Desember Tahun 2019 memiliki perbedaan tarif yang signifikan sehingga dapat menyebabkan kerugian pada pihak rumah sakit.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan tabel pengolah data, pedoman wawancara, dan alat tulis.Hasil penelitian dari 77 pasien rawat inap pada kasus persalinan sectio caesarea yang diteliti penulis menemukan 4 pasien (5,20%) yang tarif INA-CBG’s melebihi tarif riil rumah sakit, dan 73 pasien (94,80%) yang tarif INA-CBG’s kurang dari tarif riil rumah sakit. Hal ini menunjukan bahwa selisih antara tarif riil rumah sakit dengan tarif INA-CBG’s tidak sedikit sehingga dapat merugikan bagi rumah sakit, maka rumah sakit harus melakukan pengendalian biaya dengan menerapkan standarisasi pelayanan agar biaya rumah sakit menjadi efisien dan mengurangi variasi dalam pelayanan sehingga biaya lebih mudah di prediksi serta pelayanan lebih terstandarisasi. Kesimpulan dan saran yang diberikan sebaiknya upaya pengendalian biaya dengan menerapkan standarisasi pelayanan dan melakukan evaluasi bulanan dengan pihak terkait baik dokter yang memberikan pelayanan atau seluruh PPA (Profesional Pemberi Asuhan) terhadap pasien rawat inap kasus persalinan sectio caesarea serta reward dan punishment terhadap pelaksanaan standarisasi pelayanan. Kata Kunci : Tarif riil rumah sakit, tarif INA-CBG’s, Persalinan, Sectio CaesareaKepustakaan: 56, 2004-2020
ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN SURAT BUKTI PELAYANAN KESEHATAN PASIEN RAWAT JALAN GUNA MENUNJANG PROSES KLAIM DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG Rizqy Dimas Monica
Jurnal TEDC Vol 14 No 1 (2020): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.011 KB)

Abstract

Based on the results of the preliminary study conducted by the author in RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung There are several issues of claim, one of which is the receipt of the letter of health care. The incompleteness of the letter of Health service evidence during January is 145 files. This method of research uses a descriptive research method with a quantitative approach. Observation data collection techniques, interviews, documentation studies. Research instruments use interview guidelines and stationery. The results of the author's research, that the central General Hospital Dr. Hasan Sadikin Bandung in the outpatient service unit there are 145 files of incomplete health service evidence and even some do not contain, the absence is in the signature and the name of the doctor also the patient, and there is no diagnostic writing on the sheet. Therefore, the medical record officer is impeded in the process of recording the diagnosis and data input in the INA-CBGs, because it must return the SCPC to the relevant party to be filled and equipped first before finally returned to the medical officer to do the claim. So that the process of claim is not yet running optimally.
ANALISIS KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA DI INSTALASI REKAM MEDIS BERDASARKAN TEORI WORKLOAD INDICATORS OF STAFF NEED (WISN) GUNA MENUNJANG EFEKTIVITAS KERJA DI RUMAH SAKIT TNI AU DR. M. SALAMUN BANDUNG Rizqy Dimas Monica; Encep Hada
Jurnal TEDC Vol 16 No 2 (2022): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.231 KB)

Abstract

Berdasarkan hasil studi pendahuluan, wawancara dan observasi sebelumnya yang dilakukan penulis terdapat 18 orang petugas instalasi rekam medis, beberapa bagian dari kegiatan rekam medis terdapat petugas yang merangkap pekerjaan seperti pada bagian coding, assembling dan analisis menjadi bagian pendaftaran sehingga mengakibatkan pekerjaan yang diterima petugas mengalami penumpukan sampai 10 berkas rekam medis (0,1%). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara tidak berstruktur, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian perhitungan sumber daya manusia berdasarkan teori WISN pada bagian pendaftaran rawat jalan dan rawat inap dibutuhkan sebanyak 8 orang sedangkan jumlah petugas yang tersedia hanya 2 orang sehingga perlu penambahan sebanyak 6 orang, untuk bagian yang lainnya seperti case mix rawat jalan dan rawat inap membutuhkan 1 orang telah terpenuhi, assembling, analisis membutuhkan 1 orang telah terpenuhi, coding 1 orang telah terpenuhi dan bagian filling 6 orang telah terpenuhi. Sebaiknya dalam rapat evaluasi pelayanan yang dilaksanakan 1 kali dalam sebulan membahas mengenai sumber daya manusia agar tidak adanya sumber daya manusia yang merangkap pekerjaan dan menimbulkan penumpukan pekerjaan serta memonitoring dan melakukan evaluasi rutin agar setiap permasalahan yang terjadi bisa diantisipasi dan diselesaikan dengan baik.
Expert System of Facial Skin Type Diagnosis and Skincare Recommendation Based on Certainty Factor Dadan Saepul Ramdan; Castaka Agus Sugianto; Rizqy Dimas Monica
Journal of Applied Intelligent System Vol 7, No 3 (2022): Journal of Applied Intelligent System
Publisher : Universitas Dian Nuswantoro and IndoCEISS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/jais.v7i3.7150

Abstract

Facial treatment is an important need for everyone because the first sight of meeting someone is to see their face. Generally, facial skin type is just normal skin. However, several factors such as the environment, air, food, facial hygiene, and so on can affect the type of human facial skin. In this experiment, there were 5 types of facial skin, namely normal skin, dry skin, oily skin, combination skin, and sensitive skin. With the existence of various skin types, it makes some people confused in determining the type of facial skin. This also affects the selection of skincare or facial care according to the indications of each facial skin. Therefore an expert system was created to diagnose facial skin types. An expert system is a man-made system that is used to solve problems like an expert with knowledge from human to computer, although it does not give 100% absolute results, but expert systems are still helpful.
TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENYIMPANAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN GUNA MENUNJANG MUTU PELAYANAN DI RUMAH SAKIT UMUM PINDAD BANDUNG Rizqy Dimas Monica; Intan Pujilestari; Hasna Khoenunisa
Jurnal TEDC Vol 17 No 1 (2023): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penyimpanan rekam medis dikatakan baik apabila ruangan dapat menjamin sistem penyimpanan dan pemeliharaan, Apabila data disimpan dengan baik dan benar maka dapat meningkatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut. Berdasarkan studi pendahuluan penulis menemukan permasalahan pada pendistribusian danpenyimpanan yaitu ditemukan 2 berkas belum dikembalikan lebih dari 1x24 jam, 3 berkas rekam medis yang salah simpan, berkas rusak dari 1 rak kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang tinjauan pelaksanaan sistem penyimpanan rekam medis rawat jalan guna menunjang mutu pelayanan di rumah sakit umum pindad. Metode Penelitian yang digunakan adalah Kuantitatif pendekatan Deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian antara lain: Observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Salah satu tolak ukur dalam meningkatkan mutu pelayanan adalah ketepatan waktu. Berdasarkan penelitian di Rumah Sakit Umum Pindad Bandung sudah mempunyai Standar Operasional Prosedur, namun pelaksanaanya belum memenuhi dengan standar yang telah ditetapkan oleh rumah sakit dalam sistem penjajaran menggunakan sistem semi terminal tidak sesuai dengan standar prosedur sistem terminal digit. Terdapat 6 berkas belum dikembalikan, 7 berkas salah simpan, 213 berkas rusak dari 1 rak kecil. Juga hasil rekapitulasi penyediaan rekam medis rawat jalan kurang dari 10 menit sebanyak 85 berkas dan yang lebih dari 10 menit sebanyak 14 berkas dan di peroleh rata-rata satu orang dalam penyediaan berkas yaitu ≥10 menit 30 detik , belum sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Saran penulis adalah, pengembalian rawat jalan 1x24 jam setelah dilakukan pelayanan pasien, dilakukan sosialisasi kembali standar prosedur operasional, mengganti berkas yang rusak. Kata kunci : Penyimpanan, Rekam Medis, Mutu Pelayanan, Rawat Jalan
TINJAUAN PENGELOLAAN BERKAS REKAM MEDIS GUNA MENGURANGI PAPARAN INFEKSI MELALUI BERKAS REKAM MEDIS PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI RUMAH SAKIT TK. II DUSTIRA CIMAHI Rizqy Dimas Monica; Intan Pujilestari; Apriani Arshad
Jurnal TEDC Vol 16 No 3 (2022): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil studi pendahuluan terdapat laporan adanya petugas yang terpapar Covid-19 sebanyak 4 orang dengan keterangan 2 petugas di bagian pendaftaran, 1 petugas di bagian Assembling dan 1 petugas di bagian Filling pada bulan yang berbeda. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan berkas rekam medis guna mengurangi paparan infeksi melalui berkas medis pada masa pandemi Covid-19 di Rumah Sakit Tk. II Dustira Cimahi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, observasi dan studi kepustakaan.Hasil penelitian pada tanggal 12 – 28 Maret 2021, penulis menemukan beberapa SOP sudah resmi diperbarui setelah pandemi dan terdapat SOP yang masih belum diresmikan mengenai pengembalian berkas rekam medis pasien Covid-19, dan beberapa kendala seperti terbatasnya persediaan Alat Pelindung Diri, kurangnya kedisiplinan petugas dalam penggunaan Alat Pelindung Diri, kurangnya SDM dan terbatasnya ruang gerak bagi petugas dalam mengelola rekam medis. Saran dari penulis sebaiknya segera dikeluarkan SOP resmi mengenai pengembalian berkas rekam medis pasien Covid-19 dan disosialisasikan kepada seluruh petugas rekam medis, pengawasan penggunaan Alat Pelindung Diri, dan perlu ditingkatkan kembali ruangan Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Tk. II Dustira Cimahi untuk bisa berjaga jarak antar petugas. Kata kunci : Pengelolaan, Rekam Medis, Pandemi Covid-19.