Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan penyakit hawar daun (Helminthosporium maydis) sebagai penyakit utama tanaman jagung hibrida pada tiga sistim pemupukan yang berbeda. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan sistem pemupukan yang berbeda. Variabel yang diamati adalah keparahan penyakit (KP), Luas Daerah di Bawah Kurva Perkembangan Penyakit (LDBKPP) dan laju tumbuh relatif (LTR). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan metode analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan jika perlakuan berpengaruh nyata pada α 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan Sistem pemupukan yang berbeda berpengaruh terhadap perkembangan penyakit hawar daun (Helminthosporium maydis) dan pertumbuhan tanaman jagung hibrida di lapangan. Sistem pemupukan yang mengkombinasikan 75% pupuk organik plus agens hayati Biofresh dengan 25% pupuk anorganik NPK dari dosis anjuran memberi respon terbaik terhadap ketahananan terhadap penyakit hawar daun dan pertumbuhan tanaman jagung hibrida di lapangan.Kata kunci: bahan organik, pupuk biofresh, pupuk kimia, penyakit hawar daun.
Copyrights © 2021