Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Evaluasi Perkembangan Penyakit Hawar Daun (Helminthosporium maydis) sebagai Penyakit Utama Tanaman Jagung Hibrida pada Tiga Sistim Pemupukan yang Berbeda Basoka, Sri Wahyuni; Khaeruni, Andi; Taufik, Muhammad
Berkala Penelitian Agronomi Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v9i1.19259

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan penyakit hawar daun (Helminthosporium maydis) sebagai penyakit utama tanaman jagung hibrida pada tiga sistim pemupukan yang berbeda. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan sistem pemupukan yang berbeda. Variabel yang diamati adalah keparahan penyakit (KP), Luas Daerah di Bawah Kurva Perkembangan Penyakit (LDBKPP) dan laju tumbuh relatif (LTR). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan metode analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan jika perlakuan berpengaruh nyata pada α 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan Sistem pemupukan yang berbeda berpengaruh terhadap perkembangan penyakit hawar daun (Helminthosporium maydis) dan pertumbuhan tanaman jagung hibrida di lapangan. Sistem pemupukan yang mengkombinasikan 75% pupuk organik plus agens hayati Biofresh dengan 25% pupuk anorganik NPK dari dosis anjuran memberi respon terbaik terhadap ketahananan terhadap penyakit hawar daun dan pertumbuhan tanaman jagung hibrida di lapangan.Kata kunci: bahan organik, pupuk biofresh, pupuk kimia, penyakit hawar daun.
Analisis Implementasi Good Manufacturing Practices (GMP) Pada Umkm Terasi Udang Rebon Di Kelurahan Lampopala Kecamatan Rumbia Kabupaten Bombana Alwi, La Ode; Wirawan, Wahid; Basoka, Sri Wahyuni; Dedu, La Ode Arfan; M, Nurchalisah Rustan
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 8, No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v8i2.3070

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk melakukan pendampingan penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kelurahan Lampopala Kecamatan Rumbia Kabupaten Bombana, sebagai salah satu cara untuk mengingkatkan kualitas mutu produksi dan keamanan pangan. Sasaran pendampingan penerapan GMP merupakan UMKM yang terdapat di Kelurahan Lampopala Kecamatan Rumbia Kabupaten Bombana. Penerapan GMP terdiri atas 14 aspek penilaian yaitu lokasi dan lingkungan bangunan dan fasilitas, peralatan produksi suplai air atau sarana penyedian air, fasilitas hygiene dan sanitasi, kesehatan dan hygiene karyawan, pemeliharaan dan program hygiene dan sanitasi, penyimpanan, pengendalian proses, pelabelan pangan, pengawasan oleh penanggung jawab, penarikan produk, pencatatan dan dokumentasi, pelatihan karyawan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini terdiri atas observasi, wawancara dan pendampingan UMKM. Total responden dalam pengabdian ini sebanyak 20 orang, metode yang digunakan untuk menganalisis yaitu GAP analysis untuk mengukur kesenjangan antar parameter penilaian. Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan, diperoleh total skor penilaian GMP pada UMKM terasi udang rebon yang terdapat di Kelurahan Lampopala Kecamatan Rumbia Kabupaten Bombana mendapatkan presentase penerapan rerata sebesar 80% dan  terdapat 5 aspek usulan perbaikan yang diharapkan dapat meningkatan mutu dan keamanan produk UMKM.
Review Artikel : Mikroba, Tanaman dan Teknologi sebagai Integrasi Bioteknologi Mikrobial dalam Pertanian Modern Basoka, Sri Wahyuni; Johan, Eko Aprianto; Rustan M, Nurchalisah; Baihaqi, Baihaqi
Jurnal Minfo Polgan Vol. 14 No. 1 (2025): Artikel Penelitian
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/jmp.v14i1.15137

Abstract

Pertanian modern menghadapi tantangan serius seperti penurunan kesuburan tanah, ketergantungan pada bahan kimia sintetis, dan dampak perubahan iklim terhadap produktivitas dan ketahanan pangan. Dalam upaya mencari solusi berkelanjutan, bioteknologi mikrobial muncul sebagai pendekatan potensial melalui pemanfaatan mikroorganisme yang bermanfaat dalam sistem pertanian. Mikroba seperti bakteri penambat nitrogen, pelarut fosfat, dan fungi mikoriza berperan dalam meningkatkan efisiensi pemupukan, pertumbuhan tanaman, dan kesuburan tanah. Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk kimia dan mikroba tertentu dapat mengurangi kebutuhan input sintetis tanpa menurunkan hasil panen. Selain itu, mikroorganisme seperti Plant Growth Promoting Bacteria (PGPR) berkontribusi pada ketersediaan hara dan kesehatan tanaman. Kemajuan bioteknologi juga mempermudah proses inokulasi serta identifikasi mikroorganisme unggul yang efektif sebagai pupuk hayati. Dengan pendekatan ini, pertanian berpotensi bergerak menuju sistem yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Pemberdayaan Kelompok Wanita Pesisir Desa Sandi Kabupaten Wakatobi Melalui Diversifikasi Sumberdaya Perikanan Lokal Anwar, Lely Okmawaty; Bubun, Rita L.; Johan, Eko Aprianto; Basoka, Sri Wahyuni; Baihaqi, Baihaqi; Asjun, Asjun
PEMA Vol. 5 No. 3 (2025): In Process
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/pema.v5i3.1700

Abstract

Desa Sandi merupakan desa yang masyarakatnya produktif membudidayakan, menangkap dan memasarkan hasil perikanan. Produk hasil perikanan utama adalah rumput laut, ikan karang dan pelagis, moluska, kekerangan, serta hasil pertanian kopra. Potensi perikanan tersebut belum termanfaatkan secara optimal. Sekitar 50% masyarakat bermata pencaharian utama sebagai petani rumput laut dengan hasil panen mencapai 315 ton/tahun kering jenis Eucheuma cottonii dan 50 % adalah nelayan dengan alat tangkap tradisional. Mata pencaharian tambahan bertani kopra mencapai 65%. Meskipun demikian, 65% warganya tergolong belum mampu mandiri secara ekonomi. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan keterampilan berpikir dan berkreasi masyarakat wanita pesisir dalam mengolah hasil perikanan lokal melalui penerapan hasil riset dosen pengusul sehingga tersedia berbagai jenis produk olahan berbasis sumberdaya perikanan lokal yang berdaya saing. Hasil kegiatan adalah keterampilan berpikir dan berkreasi masyarakat wanita pesisir di desa Sandi mengalami peningkatan dalam mengolah hasil perikanan lokal melalui penerapan hasil riset dosen pengusul dalam bentuk teknologi tepat guna seperti produk olahan pangan berbasis teknologi surimi dan produk olahan non pangan berbasis teknologi fermentasi sehingga tersedia berbagai jenis produk olahan berbasis sumberdaya perikanan lokal yang berdaya saing seperti somai ikan, kerupuk atom, tepung umbi kano, dan pupuk organik baik cair maupun padat yang siap dipasarkan dengan kemasan yang lebih menarik.
Pemberdayaan Kelompok Pembuatan Ecobrick dari Limbah Plastik di Pesisir Pantai Desa Tebongeano dalam Mendukung Kelestarian Ekosistem Pertanian dan Perikanan Johan, Eko Aprianto; Basoka, Sri Wahyuni; Amir, Fitriah; Alwi, La Ode; Wirawan, Wahid; Dedu, La Ode Arfan; Baihaqi, Baihaqi; Kurniawan, Widhi
PEMA Vol. 5 No. 3 (2025): In Process
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/pema.v5i3.1813

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini berfokus pada solusi limbah plastik di Desa Tebongeano, Kolaka Utara, melalui sosialisasi dan pelatihan pembuatan ecobrick. Program yang melibatkan pemuda-pemudi dan mahasiswa ini mengubah limbah plastik menjadi ecobrick, berpotensi menggantikan batu bata dalam konstruksi sederhana. Hasilnya tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak negatif sampah plastik terhadap produktivitas lahan pertanian akibat pencemaran tanah dan saluran irigasi, serta kerusakan ekosistem laut yang mengancam biota dan sumber daya perikanan, tetapi juga membuka peluang pemanfaatan limbah sebagai produk bernilai guna. Kegiatan ini berkontribusi pada pengurangan volume sampah plastik, yang secara langsung mengurangi tekanan pada lahan pertanian yang tercemar dan ekosistem laut yang terancam. Pengembangan produk kerajinan tangan berbasis ecobrick berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat. Keberlanjutan program bergantung pada pembentukan kelompok komunitas ecobrick dan dukungan pemerintah desa untuk pengelolaan sampah yang berkelanjutan, menjamin lingkungan pertanian dan laut yang lebih sehat serta produktif bagi masyarakat Tebongeano.
Pembuatan Pupuk Bokashi Berbasis Vegetasi Sekunder Untuk Meningkatkan Produksi Tanaman Budidaya Di Desa Jatibali Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara Muhidin, Muhidin; Karimuna, La; Sabaruddin, Laode; Afa, La Ode; Adawiyah, Robiatul; Basoka, Sri Wahyuni; Erawan, Dedi
Lebah Vol. 19 No. 2 (2025): November: Pengabdian
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/lebah.v19i2.444

Abstract

Pertanian modern menghadapi tantangan serius akibat ketergantungan tinggi pada pupuk anorganik yang berdampak negatif terhadap lingkungan, meningkatkan biaya produksi, dan menurunkan kesuburan tanah. Padahal, sumber daya lokal berupa vegetasi sekunder seperti gulma, limbah pertanian, dan tumbuhan liar di pedesaan masih jarang dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk organik. Melalui kegiatan pengabdian ini dikembangkan teknologi tepat guna untuk mengolah vegetasi sekunder menjadi pupuk bokashi yang ramah lingkungan, murah, serta mudah diterapkan oleh petani. Program dilaksanakan dengan tiga tahapan, yaitu pra-implementasi berupa sosialisasi dan pelatihan teknis, implementasi melalui praktek langsung pembuatan serta aplikasi bokashi, dan pasca-implementasi berupa monitoring serta pembentukan kelompok tani pengolah bokashi. Metode ini disusun adaptif sesuai kondisi sosial ekonomi dan biofisik lokal, dengan menekankan efisiensi input, keberlanjutan ekosistem, dan partisipasi aktif masyarakat. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kapasitas petani dalam memproduksi serta menggunakan bokashi, berkurangnya ketergantungan pada pupuk kimia, dan meningkatnya kesadaran ekologis terhadap pengelolaan tanah berkelanjutan. Selain itu, terbentuk kelompok tani mandiri yang mampu mereplikasi inovasi ke wilayah lain. Program ini sekaligus menjadi media diseminasi penelitian pengelolaan limbah hijau, menjawab lambatnya adopsi teknologi organik, serta memperkuat jaringan kelembagaan lokal. Dengan demikian, pupuk bokashi berbasis vegetasi sekunder merupakan strategi penting dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan ketahanan ekonomi rumah tangga petani