Artikel ini ingin menjelaskan bagaimana gerakan pembaharuan yang dilakukan oleh Jamaluddin al-Afghani dalam aspek teologi dan politik. Dimensi pembaharuan ini yang ditunggu-tunggu oleh kalangan umat Muslim di seluruh dunia. Pasalnya pada saat itu abad ke-19 umat Muslim yang disatroni oleh al-Afghani adalah umat Muslim yang bersifat fatalis, taqlid, dan tidak mau membuka pintu ijtihad atas perkembangan zaman. Dengan melihat hal ini al-Afghani akhirnya berinisasi membentuk suatu perkumpulan ummah dengan wadah Pan-Islamisme yang bertujuan untuk salah satunya membuka takbir teologi umat Muslim pada saat itu yang masih bersifat Jabariyah (fatalisme). Bagi al-Afghani umat Islam seharusnya memiliki dua dimensi yang saling berpengaruh satu sama lain yakni antara dimensi Qadariyah dan Jabariyah karena keduanya menjadi hukum kausalitas untuk kemajuan Islam. Dengan menggunakan metode library research diharapkan penelitian ini bisa memberikan secercah cahaya bagi kaum fatalis yang tetap menutup pintu ujitihad mereka dalam beragama. Tidak itu saja penelitian ini diharapkan memberikan bacaan terbaru mengenai pemikiran al-Afghani yang sampai saat ini sudah mulai dilupakan.
Copyrights © 2021