Data terbaru WHO 2018 melaporkan bahwa terdapat 22,9% atau 154,8 juta balita mengalami stunting di dunia. Di Asia, sebanyak 87 juta balita mengalami stunting, Afrika sebanyak 59 juta, dan Amerika Latin serta Karibia sebanyak 6 juta kasus. Ditiap Negara, Provinsi, serta Kabupaten permasalahan stunting diberi batasan oleh WHO sebesar 20%, sedangkan di Indonesia sendiri yang tercapai baru sekitar 29,6%. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis pemberian ASI eksklusif dan kesejahteraan keluarga dengan kejadian stunting pada balita usia 12-36 bulan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan desain cross sectional. Populasi ialah seluruh balita stunting umur 12-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pasangkayu 2 sebanyak 64 balita. Sampel berjumlah 35 sampel, dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square, dengan variabel independen ASI eksklusif dan kesejahteraan keluarga dan variabel dependen stunting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar balita yang tidak mendapatkan ASI ekslusif yaitu 22 responden (62,9 %) dan sebagian besar balita berasal dari keluarga Prasejahtera yaitu 21 responden (60,0%). Simpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan pemberian ASI eksklusif dan kesejahteraan keluarga dengan kejadian stunting pada balita usia 12-36 bulan. Kata kunci: ASI eksklusif, kesejahteraan keluarga, stunting, balita
Copyrights © 2021