Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

RIWAYAT PEMBERIAN ASI TERHADAP MORBIDITAS BAYI UMUR 0-6 BULAN Muliyati, Hepti
Infokes Vol 8 No 02 (2018): Jurnal Info Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.804 KB)

Abstract

Masalah gizi seperti gizi kurang dan infeksi akan mengakibatkan peningkatan angka kejadian morbiditas dan mortalitas. Pemberian ASI  perlu ditingkan untuk menurunkan angka morbiditas bayi. Meskipun Departemen Kesehatan RI telah menganjurkan agar bayi menerima ASI  saja  selama  6  bulan  pertama,  namun  hanya  32%  dari  bayi  di  bawah  umur  6 bulan menerima ASI secara eksklusif. Cakupan ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Indonesia mengalami peningkatan yaitu dari 52,3% tahun 2014 (Kemenkes RI, 2015) menjadi 55,7% tahun 2015 (Kemenkes RI 2016). Sementara itu, cakupan ASI esklusif bayi 0-6 bulan di Sulawesi Tengah juga mengalami peningkatan yaitu  dari 55,5% (tahun 2014) menjadi 56,0% (tahun 2015). Walaupun cakupan tersebut telah mengalami peningkatan, namun belum mencapai target RPJMD yang telah ditetapkan yaitu sebesar 85% (Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah, 2016). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 45 ibu yang memiliki bayi. Teknik pengambilan sampel secara purposive. Uji statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensia. Statistik inferensia menggunakan uji Chi-Square. Hasil uji Chi-Square menunjukkan terdapat hubungan IMD, pemberian kolostrum dan ASI eksklusif dengan morbiditas bayi umur 0-6 bulan dengan masing-masing nilai p=0,045; 0,045; 0,001, namun tidak terdapat hubungan atara pemberian makanan atau minuman prelakteal dan makanan atau minuman tambahan selain ASI dengan morbiditas bayi umur 0-6 bulan.
STUDI CROSS SECTIONAL: PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-36 BULAN Hepti Muliyati
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL Vol 4 No 2 (2021): CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : STIKes CHMK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/midwifery.v4i2.1007

Abstract

Data terbaru WHO 2018 melaporkan bahwa terdapat 22,9% atau 154,8 juta balita mengalami stunting di dunia. Di Asia, sebanyak 87 juta balita mengalami stunting, Afrika sebanyak 59 juta, dan Amerika Latin serta Karibia sebanyak 6 juta kasus. Ditiap Negara, Provinsi, serta Kabupaten permasalahan stunting diberi batasan oleh WHO sebesar 20%, sedangkan di Indonesia sendiri yang tercapai baru sekitar 29,6%. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis pemberian ASI eksklusif dan kesejahteraan keluarga dengan kejadian stunting pada balita usia 12-36 bulan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan desain cross sectional. Populasi ialah seluruh balita stunting umur 12-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pasangkayu 2 sebanyak 64 balita. Sampel berjumlah 35 sampel, dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square, dengan variabel independen ASI eksklusif dan kesejahteraan keluarga dan variabel dependen stunting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar balita yang tidak mendapatkan ASI ekslusif yaitu 22 responden (62,9 %) dan sebagian besar balita berasal dari keluarga Prasejahtera yaitu 21 responden (60,0%). Simpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan pemberian ASI eksklusif dan kesejahteraan keluarga dengan kejadian stunting pada balita usia 12-36 bulan. Kata kunci: ASI eksklusif, kesejahteraan keluarga, stunting, balita
Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan terhadap Peningkatan Berat Badan Balita Gizi Kurang Hepti Muliyati
Jurnal Ners Widya Nusantara Palu (Ners Journal of Widya Nusantara Palu) Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : STIKes Widya Nusantara Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih merupakan masalah yang dihadapi Indonesia. Masalah gizi kurang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang, dan kesehatan adanya daerah miskin gizi (yodium). Untuk mengatasi kekurangan gizi yang terjadi pada kelompok usia balita perlu diselenggarakan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap peningkatan berat badan balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Pantoloan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan penelitian pra experiment dengan jenis rancangan dalam penelitian mengunakan studi one group pre test-post test desaign, Populasi pada penelitian ini berjumlah 17 orang balita gizi kurang dan sampel menggunakan teknik total sampling. Data dianalisis mengunakan Uji T dengan tingkat kepercayaan 0,05%. Hasil uji T dengan nilai mean sebelum diberikan makanan tambahan adalah 8052,94 dan standar deviasi 1231,421. Sesudah pemberian makanan tambahan didapat peningkatan berat badan dengan nilai mean adalah 8629,41 dan standar deviasi 1236,307. Terlihat perbedaan nilai mean sebelum dan sesudah diberikan pemberian makanan tambahan adalah -576.471 dengan standar deviasi 619.001. Hasil uji statistik didapatkan nilai p 0,001 (
STUDI CASE CONTROL: KEBIASAAN MAKAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA DI DESA PADENDE KECAMATAN MARAWOLA Hepti Muliyati; Tuty Hertati Purba; Hasnidar Hasnidar; Nur Rahmi
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v12i1.252

Abstract

Berdasarkan data WHO bahwa kejadian stunting pada tahun 2017 sebesar 150,8 juta anak. WHO menyebutkan secara global sebanyak 22,9% atau 154,8 juta anak-anak balita mengalami stunting. Balita dengan masalah stunting di Desa Padende dari tahun 2017 sampai 2019 sebanyak 33 anak. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis kebiasaan makan dan hubungannya dengan kejadian stunting pada anak balita di Desa Padende Kecamatan Marawola. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita di Desa Padende Kecamatan Marawola pada tahun 2019 sebanyak 139 balita. Jumlah sampel yaitu 33 pada setiap kelompok sampel dan total sampelnya 66 balita, dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara kebiasaan makan dengan kejadian stunting pada anak balita di Desa Padende Kecamatan Marawola dengan p-value = 0,014. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kebiasaan makan dengan kejadian stunting pada anak balita di Desa Padende Kecamatan Marawola.