Simulasi kebakaran digunakan untuk memberikan edukasi tentang apa yang harus dilakukan saat berhadapan dengan api atau digunakan untuk meningkatkan kesadaran dalam bencana kebakaran. Dengan majunya teknologi kita tidak lagi harus mempersiapkan segala keperluan yang berbahaya dalam membangun simulasi kebakaran yang ada. Melainkan dengan teknologi VR atau 3D kita mampu memberikan visual serta suasana seakan berada dalam kebakaran yang sedang terjadi. Namun untuk membangun VR serta 3D yang mampu memberikan ilusi yang sangat kuat diperlukan rangsangan yang kuat pula. Api merupakan salah satu media yang mampu memberikan rangsangan tersebut. Namun masalah yang dihadapi ialah api yang sperti apa yang mampu memberikan rangsangan emosi yang kuat. Dalam penelitian ini kita akan mencari tahu model visual api seperti apa yang mampu memberikan rangsangan emosi yang kuat. Dengan membangun simulasi kebakaran yang berdasar pada hasil dari kuisioner self assessment manikin yang berfokus pada tema kebakaran, player akan menilai kembali dengan menggunakan sistem yang sama. self assessment manikin merupakan sistem penilaian emosi dari gambar yang ditampilkan. Simulasi yang dibangun mampu membangun rasa takut user, pada kriteria kurang menakutkan. Dapat dikatakan simulasi serta dataset gambar yang bertemakan api memiliki potensi sebagai salah satu cara meningkatkan rangsangan emosi manusia.Namun potensi yang dimiliki dataset maupun simulasi yang dibangun masih membutuhkan beberapa parameter tambahan yang mampu menyesuaikan perbedaan pengalaman pada saat berhadapan dengan api.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020