Stunting adalah keadaan dimana terjadi gangguan pertumbuhan panjang badan atau tinggi badan yang tidak sesuai dengan pertambahan usia. Riwayat penyakit infeksi merupakan salah satu faktor langsung yang dapat menyebabkan keadaan ini. Diare adalah salah satu penyakit infeksi yang apabila terjadi terus menerus dapat menyebabkan penurunan kadar cairan dalam tubuh secara bermakna sehingga menimbulkan gangguan dalam penyerapan zat gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara frekuensi dan durasi diare dengan kejadian stunting pada balita usia 24-36 bulan. Penelitian menggunakan desain case control dengan subjek kelompok kasus adalah balita stunting dengan ibunya sedangkan kelompok kontrol adalah balita tidak stunting dengan ibunya di Desa Kedungrejo Kecamatan Pakis dengan jumlah 24 untuk masing-masing kelompok. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran antropometri pada balita dan ibu diwawancarai menggunakan kuesioner riwayat kejadian diare yang telah dilakukan uji validitas dan reabilitas. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 48 subjek, persentase balita usia 24-36 bulan yang memiliki riwayat frekuensi diare sering adalah 14,5% (7 anak) dan persentase balita yang memiliki rerata durasi diare panjang adalah 33,3% (16 anak). Hasil uji statistik menunjukkan frekuensi diare tidak berhubungan signifikan (p = 1,000) namun meningkatkan risiko stunting sebesar 1,4 kali, sedangkan durasi diare berhubungan signifikan (p = 0,030) dan meningkatkan risiko stunting sebesar 5,0 kali.Kata kunci: stunting, frekuensi diare, durasi diare, balita
Copyrights © 0000