Sekitar 2494 masyarakat Indonesia, 43% Escherichia coli resisten terhadap berbagai jenis antibiotik antara lain: (34%), Kotrimoksazol (29%) dan Kloramfenikol (25%).Sedangkan pada 781 pasien yang dirawat di rumah sakit didapatkan 81% Escherichia coli resisten terhadap berbagai jenis antibiotik, yaitu Ampisilin (73%), Kotrimoksazol (56%), Kloramfenikol (43%), Siprofloksasin (22%) dan Gentamisin (18%)(1. Hasil penelitian Antimicrobial Resistant in Indonesia (AMRIN-Study) membuktikan bahwa masalah resistensi antimikroba juga terjadi di Indonesia(1).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perilaku dan penggunaan antibiotik tanpa resep dokter di Kelurahan Kladufu Kota Sorong. Metode yang digunakan adalah non-eksperimental yaitu metode survei yang dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan persentase. Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat di Kelurahan Kladufu Kota Sorong yang berumur di atas 17 tahun dan bersedia menjadi responden dengan jumlah sampel sebanyak 49 responden. Hasil penelitian dari 49 responden menunjukkan bahwa perempuan dengan usia 26-35 tahun dan berpendidikan SMA paling banyak di Kelurahan Kladufu Kota Sorong yang sering menggunakan jenis antibiotik ampisilin sebanyak 53,1% dan menggunakan antibiotik tanpa resep dokter sebanyak 73,5%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa masyarakat di Kelurahan Kladufu Kota Sorong termasuk dalam kategori menggunakan jenis antibiotik Ampisilin tanpa resep dokter. Bagi tenaga kesehatan maupun petugas terkait diharapkan agar dapat memberikan edukasi, konseling dan penyuluhan kepada masyarakat di wilayah kerjanya mengenai penggunaan antibiotik yang rasional dan bahaya resistensi antibiotik yang disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang tidak tepat.
Copyrights © 2020