Background: Serat makanan adalah bagian yang dapat dimakan dari tanaman atau karbohidrat analog yang resisten terhadap pencernaan dan penyerapan di usus kecil manusia atau sebagian dari usus besar. Serat makanan memberikan efek fisiologis yang menguntungkan termasuk sebagai pencaharObjectives: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara asupan serat makanan dan cairan dengan kejadian konstipasi pada santri remaja di Ponpes Luhur Sulaiman Desa Serut Kecamatan Boyolangu.Methods: Penelitian dilakukan bulan Maret 2020. Jenis penelitian analitik asosiasi dengan teknik cross sectional. Populasinya semua santri remaja di Ponpes Luhur Sulaiman Desa Serut Kecamatan Boyolangu sebanyak 100 santri, quota sampling didapatkan responden sebanyak 30 santri. Data dikumpulkan dengan observasi, membagikan kuisioner dan diolah dengan editing, coding, scoring, tabulating, dan diuji menggunakan uji Spearman-rho Test.Results: Didapatkan hasil bahwa responden yang memiliki asupan serat makanan dan cairan kurang sebanyak 13 responden (43,3%), cukup sebanyak 12 responden (40%) dan berlebih sebanyak 5 responden (16,7%). Pada kejadian konstipasi, responden yang mengalami konstipasi sebanyak 17 respoden (56,7%) sedangkan yang tidak mengalami konstipasi sebanyak 13 responden (43,3%). Setelah dilakukan uji Spearman-Rho Test didapatkan nilai Pvalue sebesar 0,025, karena Pvalue < α (α = 0,05) maka H1 diterima, artinya ada hubungan antara asupan serat makanan dan cairan dengan kejadian konstipasi pada santri remaja.Conclusions: Asupan serat makanan dan cairan berperan penting dan menjadi faktor utama dalam kejadian konstipasi. Ketika santri tidak banyak minum dan tidak suka makan buah-buahan dan sayur-sayuran maka hal tersebut dapat menunjang santri untuk mengalami konstipasi. Perlu untuk dilakukanya penambahan wawasan dan pengetahuan pada santri dalam mengendalikan asupan makanan yang berserat dan banyak minum air putih. Kata Kunci: Asupan Serat Makanan, Cairan, Konstipasi, Santri
Copyrights © 2021