Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Hubungan Frekuensi Asupan Serat Makanan dan Cairan dengan Kejadian Konstipasi pada Santri Remaja di Ponpes Luhur Sulaiman Desa Serut Kecamatan Boyolangu Wiwid Yuliastuti; Kukuh Nurkhamim; Lasman Lasman
Surya : Jurnal Media Komunikasi Ilmu Kesehatan Vol 12, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38040/js.v12i3.222

Abstract

Background: Serat makanan adalah bagian yang dapat dimakan dari tanaman atau karbohidrat analog yang resisten terhadap pencernaan dan penyerapan di usus kecil manusia atau sebagian dari usus besar. Serat makanan memberikan efek fisiologis yang menguntungkan termasuk sebagai pencaharObjectives: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara asupan serat makanan dan cairan dengan kejadian konstipasi pada santri remaja di Ponpes Luhur Sulaiman Desa Serut Kecamatan Boyolangu.Methods: Penelitian dilakukan bulan Maret 2020. Jenis penelitian analitik asosiasi dengan teknik cross sectional. Populasinya semua santri remaja di Ponpes Luhur Sulaiman Desa Serut Kecamatan Boyolangu sebanyak 100 santri, quota sampling didapatkan responden sebanyak 30 santri. Data dikumpulkan dengan observasi, membagikan kuisioner dan diolah dengan editing, coding, scoring, tabulating, dan diuji menggunakan uji Spearman-rho Test.Results: Didapatkan hasil bahwa responden yang memiliki asupan serat makanan dan cairan kurang sebanyak 13 responden (43,3%), cukup sebanyak 12 responden (40%) dan berlebih sebanyak 5 responden (16,7%). Pada kejadian konstipasi, responden yang mengalami konstipasi sebanyak 17 respoden (56,7%) sedangkan yang tidak mengalami konstipasi sebanyak 13 responden (43,3%). Setelah dilakukan uji Spearman-Rho Test didapatkan nilai Pvalue sebesar 0,025, karena Pvalue < α (α = 0,05) maka H1 diterima, artinya ada hubungan antara asupan serat makanan dan cairan dengan kejadian konstipasi pada santri remaja.Conclusions: Asupan serat makanan dan cairan berperan penting dan menjadi faktor utama dalam kejadian konstipasi. Ketika santri tidak banyak minum dan tidak suka makan buah-buahan dan sayur-sayuran maka hal tersebut dapat menunjang santri untuk mengalami konstipasi. Perlu untuk dilakukanya penambahan wawasan dan pengetahuan pada santri dalam mengendalikan asupan makanan yang berserat dan banyak minum air putih. Kata Kunci: Asupan Serat Makanan, Cairan, Konstipasi, Santri
Hubungan Kesadaran Keluarga Dalam Pencegahan Risiko Jatuh Lansia Dengan Lingkungan Rumah Amita Audilla Audilla; Shulhan Arief Hidayat; Wiwid Yuliastuti
Jurnal Keperawatan Vol 4 No 03 (2021): JURNAL KEPERAWATAN : JURNAL PENELITIAN DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
Publisher : STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/jk.v4i03.473

Abstract

Abstrak.: Jatuh pada lansia yang terjadi di dalam rumah memberikan gambaran bahwa kesadaran keluarga dalam pencegahan risiko jatuh lansia masih kurang. Jatuh pada lansia dapat disebabkan faktor ekstrinsik dan faktor intrinsik. Faktor ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari lingkungan. Faktor intrinsik adalah faktor dari dalam diri lansia seperti adanya penurunan fungsi fisiologis lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kesadaran keluarga dengan lingkungan rumah dalam pencegahan risiko jatuh lansia di rumah. Desain penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi sebanyak 646 keluarga dengan lansia, dan sampel penelitian sebanyak 247 responden. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian adalah proportionate random sampling. Hasil dianalisis menggunkan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 91% keluarga memiliki kesadaran yang tinggi dalam pencegahan risiko jatuh. Sebanyak 57,48% didapatkan lingkungan rumah aman. Didapatkan nilai p= 0,006 < α = 0,05 sehingga didapatkan hasil terdapat hubungan antara kesadaran keluarga dalam pencegahan risiko jatuh lansia dengan lingkungan rumah. Terdapat hubungan antara kesadaran keluarga dalam pencegahan risiko jatuh lansia dengan lingkungan rumah. Semakin aman lingkungan rumah bagi lansia maka keluarga akan menunjukkan kesadaran yang tinggi dalam pencegahan risiko jatuh lansia. Abstract.: Falling on the elderly who occur in the house illustrates that family awareness in preventing the risk of falling elderly is still lacking. Falling on the elderly can be caused by extrinsic factors and intrinsic factors. Extrinsic factors are factors that originate from the environment. Intrinsic factors are factors in the elderly such as a decrease in physiological function of the elderly. The aim of the study was to determine the relationship between family awareness and the home environment in preventing the risk of falling elderly at home. The design of this study used a cross sectional design. The population was 646 families with elderly people, and the study sample was 247 respondents. The sampling technique used in the study was proportionate random sampling. The results were analyzed using the Chi square test. The results of the study showed that as many as 91% of families had a high awareness in preventing the risk of falling. A total of 57.48% obtained a safe home environment. Obtained the value of p = 0.006 <α = 0.05 so that the results obtained there is a relationship between family awareness in preventing the risk of falling elderly with a home environment. There is a relationship between family awareness in preventing the risk of falling elderly with a home environment. The safer the home environment for the elderly, the family will show a high awareness in preventing the risk of falling elderly
Pendampingan Penanaman Apotek Hidup Sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Keluarga di Masa Pandemi Covid-19 Aesthetica Islamy; Wiwid Yuliastuti; Qurrotu A’Yunin Lathifah
Jurnal SOLMA Vol. 10 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v10i2.7837

Abstract

Planting a live pharmacy is very important for the community, especially to increase the body's source of immunity during the Covid-19 pandemic. This service aims to provide knowledge to the community, especially mothers in Tapan Village, Kedungwaru District, Tulungagung Regency, East Java Province regarding the importance of living pharmacies. The method of implementing community service activities is offline and online assistance. Mentoring participants were representatives of cadres from Tapan Village, Kedungwaru District, Tulungagung Regency. In order to see the added value and usefulness of service activities, before and after service activities, participants will be asked to fill out a questionnaire made with Google Form. The results of the assessment of the usefulness of service activities with the results of 27% very useful and 73% useful. This service activity can run smoothly. Based on the activities carried out by the service team, it can be concluded that there was an increase in participants' knowledge about the importance of the benefits of living pharmacies as a means of meeting family needs for cost-effective and chemical-free medicines in the Covid-19 pandemic era.
Kualitas Hidup Anak Disabilitas Intelektual Pasca Pandemic COVID-19 Di Kabupaten Tulungagung Shulhan Arief Hidayat; Wiwid Yuliastuti
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 4 No 1 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v4i1.334

Abstract

COVID-19 telah menyebabkan pembatasan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang secara signifikan memengaruhi kelompok paling rentan dalam masyarakat, seperti penyandang disabilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki efek pembatasan lockdown COVID-19 terhadap kualitas hidup anak-anak penyandang disabilitas intelektual. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif (explanatory research). Data diperoleh melalui kuesioner yang dijawab oleh responden (anak intelektual). Data diolah dan dianalisis berdasarkan analisis univariat. Melihat gambaran kualitas hidup dan mengedintifikasi berdasarkan domain kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan. Hasil: Dari total 54 responden, didapatkan hasil bahwa mayoritas memiliki kualitas hidup buruk yaitu 38 responden (64,9 %) dan kualitas hidup baik yaitu 16 responden (35,1%). Kesimpulan: Peneliti menemukan pada siswa-siswi yang memiliki keterbatasan fisik seperti intelektual akan berpengaruh terhadap kualitas hidup mereka dan mayoritas mengalami kualitas hidup yang buruk.
HUBUNGAN POSISI DUDUK DAN BODY MASS INDEX DENGAN KEJADIAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENJAHIT KONVEKSI (Cross-Sectional Survei di Desa Mangunsari, Kabupaten Tulungagung): ASSOCIATION OF SITTING POSITION AND BODY MASS INDEX WITH LOW BACK PAIN (LBP) IN CONVECTION SEWERS (Cross-Sectional Survey in Mangunsari, Tulungagung, East Java) Aesthetica Islamy; Indah Rohmawati; wiwid yuliastuti
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v4i2.92

Abstract

Abstrak  Menjahit adalah salah satu pekerjaan dengan  posisi duduk monoton dalam durasi waktu yang cukup lama. Pekerjaan ini dapat menyebabkan kelelahan dan gangguan muskuloskeletal, yaitu Nyeri Punggung Bawah (NPB) atau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara posisi duduk saat  bekerja dan indeks masa tubuh dengan NPB  pada  penjahit konveksi baju di desa Mangusari, Tulungagung.. Desain penelitian menggunakan  cross sectional dengan populasi penjahit yang bekerja di konveksi A dan B di Desa Mangunsari Kecamatan Kedungwaru. Sampel diambil  sejumlah 33 responden dengan menggunakan teknik  sampling purposif . Kriteria pemilihan sampel adalah bersedia mengikuti penelitian dan hadir pada saat  pengambilan data pada tanggal 14-15 Januari 2022. Pengolahan data menggunakan uji chi-kuadrat. Hasil analisis didapatkan bahwa sebagian besar responden bekerja dengan posisi duduk condong ke depan sebanyak 18 responden (54,5%), dan hampir separuh responden mengalami NPB sebanyak 16  responden (48,5%).  Hasil uji statistik chi-square menunjukkan hasil dengan nilai P  = 0,000. Arti nilai p tersebut adalah bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara posisi duduk dengan kejadian NPB  pada penjahit konveksi  di Desa Mangunsari Kabupaten Tulungagung. Dari hasil analisis tersebut dapat disarankan kepada para penjahit konveksi untuk menjaga dan memperhatikan postur tubuhnya saat bekerja untuk meminimalisir kejadian NPB dan untuk pemilik konveksi disarankan dapat memberikan kursi yang memiliki sandaran untuk mengurangi beban pada tulang/otot pekerja.­­ Abstract   Sewing is one of the jobs with a monotonous sitting position for a long time. This work can cause fatigue and musculoskeletal disorders, namely Low Back Pain (LBP). The purpose of this study was to analyze the relationship between sitting position while working with LPB on convection tailors in Mangusari village, Tulungagung. The research design used a cross sectional study with a population of tailors working in A and B convection in Mangunsari Village, Kedungwaru District. Samples were taken as many as 33 respondents using purposive sampling technique. The criteria for selecting the sample are willing to participate in the study and be present at the time of data collection on January 14-15, 2022. Data processing uses the chi-square test. The results of the analysis showed that most of the respondents worked with a sitting position leaning forward as many as 18 respondents (54.5%), and almost half of the respondents experienced LBP as many as 16 respondents (48.5%). The results of the chi-square statistical test showed results with a P value of 0.000. The meaning of the p-value is that there is a statistically significant relationship between sitting position and the incidence of LBP on convection tailors in Mangunsari Village, Tulungagung Regency. From the results of this analysis, it can be suggested to convection tailors to maintain and pay attention to their posture while working to minimize the incidence of LBP and for convection owners it is advisable to provide chairs that have backrests to reduce the load on the bones/muscles of workers.
Relationship between Using Masks and Incidence of Acute Respiratory Infection in Marble Stone Workers Wiwid Yuliastuti; Suharyoto Suharyoto; Suciati Suciati; Leny Indrawati; Aesthetica Islamy
Prisma Sains : Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA IKIP Mataram Vol 11, No 2: April 2023
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/j-ps.v11i2.7353

Abstract

The use of personal protective equipment masks is an important factor in protecting workers from potential hazards while working in marble processing. Many diseases are caused by exposure to dust, especially acute respiratory infections (ARI). The purpose of this study was to determine the relationship between the use of masks and the incidence of ARI in marble stone workers in Besole village, Besuki Tulungagung district. The design of this study is an analytic association using a cross-sectional design. The population is all marble stone workers in Besole village, Besuki Tulungagung district. The sample size is 44 respondents, the sampling technique uses purposive sampling. The independent variable of this study is the use of masks and the dependent variable is the incidence of ARI. Data collection using a questionnaire was given to marble workers in Besole Village, Besuki Tulungagung sub-district. Data analysis used the Spearman Rho statistical test with Confidence Interval (CI): of 95% or  = 0.05. The results showed that most of the respondents, 28 respondents (64%), wore masks and half of the respondents, 22 respondents (50%), had mild ARI. The statistical test results showed p value = 0.015 < α = 0.05 which means H0 was rejected so it can be stated that there is a relationship between the use of masks and the incidence of ARI in marble stone workers. The conclusion from the results of this study is the use of masks when working properly and correctly as self-protection from dust so that marble workers do not experience pain, especially ARI.
Health education on disaster triage as an effort to change the attitudes of people living in tsunami-prone areas Aesthetica Islamy; L. Lasman; Wiwid Yuliastuti; S. Suharyoto; Ria Anggraini; S. Suciati; N. Nurhidayati; Amita Audilla; Eny Masruroh
Journal of Community Service and Empowerment Vol. 4 No. 2 (2023): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jcse.v4i2.25611

Abstract

Indonesia as an archipelagic country located on the equator, between the continents of Asia and Australia and between the Pacific and Indian Oceans. Indonesia's geographical location lies on an unstable earth plate. Indonesia is also one of the disaster-prone areas, so that people in coastal areas must know what disaster management is most important to provide. This encourages community knowledge to provide first aid in a disaster situation using the principle of triage. The purpose of this activity is for the community to know about disaster management, especially the triage system in disaster-prone areas. The target of this activity is the community in Kalibatur Village, RT 05 RW 02, Kalidawir District, Tulungagung Regency. The implementation of this activity was carried out by pre-test and post-test. Data analysis was performed using the Wilcoxon Signed Range test analysis. Statistical test results obtained p value = 0.001 < α = 0.05. After the implementation of health education and counseling, the community has a positive attitude and a change in attitude regarding disaster triage as an effort to deal with and control victims of preventive natural disasters. 
Pendidikan Kesehatan Pencegahan Penularan HIV AIDS pada Kelompok Remaja di Tulungagung Rio Ady Erwansyah; Amita Audilla; Manggar Purwacaraka; Shulhan Arief Hidayat; Angga Miftakhul Nizar; Wiwid Yuliastuti; Aesthetica Islamy
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2023): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i3.1253

Abstract

HIV/AIDS merupakan penyakit yang menjadi momok bagi manusia di seluruh dunia, dimana kekebalan tubuh penderita menurun sehingga penderita rentan mengalami berbagai macam penyakit dan komlpikasi lainnya, apalagi sampai detik ini belum ada obat yang mampu menyembuhkan HIV/AIDS. Ironisnya, jumlah kasus AIDS tertinggi terjadi pada remaja kelompok usia 20 sampai 29 tahun yang mengindikasikan mereka telah terinfeksi HIV sejak 5 hingga 10 tahun sebelumnya, dimana saat itu mereka masih pada tahap remaja pertengahan. Pengabdian ini bertujuan memberikan Pendidikan kesehatan kepada remaja mengenai pencegahan penularan HIV AIDS. Jumlah siswa yang terlibat dalam kegiatan ini sebanyak 100 orang. Tahapan yang diterapkan dalam pelaksanaan pengabdian ini terbagi dalam persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan pre dan post test. Pengetahuan remaja mengalami perubahan positif yang signifikan (65%) yang sebelumnya 35%. Hasil menunjukkan bahwa peserta yang telah menerima edukasi Pendidikan kesehatan mengalami  peningkatan pengetahuan mengenai pencegahan penularan HIV AIDS. Kegiatan Pendidikan kesehatan ini memberikan pengetahuan mengenai cara pencegahan HIV AIDS kepada remaja dan pemahaman remaja tentang status kesehatan yang baik. Kegiatan Pendidikan kesehatan ini memberikan efek positif kepada para remaja guna keberlangsungan hidup yang lebih baik.  Kegiatan ini perlu dilakukan karena mengingat akan manfaatnya. Health Education on Prevention of HIV AIDS Transmission in Youth Groups in Tulungagung HIV/AIDS is a disease that is a scourge for humans all over the world, where the patient's immune system decreases so that sufferers are susceptible to various kinds of diseases and other complications, especially since until now there is no drug that can cure HIV/AIDS. Ironically, the highest number of AIDS cases occurred in adolescents in the age group of 20 to 29 years which indicated that they had been infected with HIV since the previous 5 to 10 years, at which time they were still in their mid-adolescence stage. This service aims to provide health education to adolescents regarding the prevention of HIV AIDS transmission. The number of students involved in this activity was 100 people. The stages applied in the implementation of this service are divided into preparation, implementation and evaluation. Methods of data collection is done by pre and post test. Adolescent knowledge experienced a significant positive change (65%) from 35% previously. The results show that participants who have received health education experience increased knowledge about preventing the transmission of HIV AIDS. This health education activity provides knowledge on how to prevent HIV AIDS to adolescents and adolescents' understanding of good health status. This health education activity has a positive effect on adolescents for a better life. This activity needs to be done because of its benefits
Penyuluhan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Kerja Tertusuk Benda Tajam pada Kuli Bangunan Aesthetica Islamy; Farida Farida; Yitno Yitno; Eny Masruroh; Amita Audilla; Wiwid Yuliastuti; Lasman Lasman; Suharyoto Suharyoto; Suciati Suciati; Nurhidayati Nurhidayati
Jurnal SOLMA Vol. 12 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v12i3.12802

Abstract

Background: Injury is a condition in which the anatomical structure of body tissues is disturbed. Injuries can be superficial, such as damage to the epithelium of the skin, or deep, involving subcutaneous tissue, fat, and muscle, as well as bone and related structures, such as tendons, nerves, and blood vessels resulting from trauma and physical force. The purpose of this activity is to provide knowledge to construction workers as an effort to change the target attitude about First Aid in Construction Workers Affected by Vulnus Puncture. Method: This activity is divided into 4 stages, namely the stage of problem analysis, planning, implementation and evaluation. Evaluation is obtained with 2 types, namely knowing immediate impect and intermediate impact.  The target group in this activity is 34 construction workers domiciled in Jabon Village. Results: most of the targets before counseling, most had negative attitudes (n = 23 (68%)), then after counseling, most respondents had positive attitudes (n = 27 (79%)). The results of immediate impact measurements showed a positive response from the target and the results of statistical tests (Wilcoxon) to analyze intermediate impact obtained ρ value results of 0.000 with a α of 0.05. This value indicates a significant conclusion of results. Conclusion: There are benefits in extension activities as evidenced by responses and statistical test results of attitude categories before and after counseling.  Counseling is one way of providing information that can involve affective, conative and psychomotor elements, so that respondents absorb knowledge optimally.
Hubungan Pengetahuan Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Ibu Balita Dengan Kejadian Penyakit Diare Di Posyandu Melati 3 Desa Gilang Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung Shulhan Arief Hidayat; Manggar Purwacaraka; Rio Ady Erwansyah; Ossi Dwi Prasetio; Amita Audilla; Wiwid Yuliastuti; Intan Munawaroh
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 5 No 2 (2024): Juni
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v5i2.691

Abstract

Kejadian diare pada balita merupakan penyakit yang masih banyak terjadi di indonesia, dengan meningkatkan pengetahuan ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat diharapkan balita menjadi terhindar dari kuman dak bakteri sehingga kejadian diare pada balita dapat dihindari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat ibu balita dengan kejadian penyakit diare di Posyandu Melati 3 Desa Gilang Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus 2021. Jenis penelitian observasional dengan rancangan studi kasus kontrol. Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki balita dari bulan Juli hingga Agustus 2021 di Posyandu Melati 3 Desa Gilang Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung, dengan insidental sampling didapatkan 32 sampel dan data dianalisis menggunakan uji Chi-Square Test. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat kurang baik yaitu sebanyak 24 responden (75%), sebanyak 22 anak (68,8%) tidak mengalami kejadian penyakit diare. Uji statistik Chi-Square Test pada tabel Fisher Exact Test didapatkan nilai Pvalue (Sig. 2 tailed) sebesar 0,005, karena Pvalue < α (α = 0,05) maka H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya ada hubungan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat ibu balita dengan kejadian penyakit diare di Posyandu Melati 3 Desa Gilang Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. Pengetahuan ibu tentang perilau hidup bersih dan sehat merupakan variabel yang memiliki peranan penting dalam menurunkan kejadian diare pada balita. Dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan sebelum melakukan sesuatu, menggunakan air bersih, persalinan dibantu oleh tenaga kesehatan, memberi ASI Eksklusif dan lain sebagainya maka balita akan memutus rantai masuknya kuman ketubuh balita sehingga kejadian diare dapat ditanggulangi.