Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui makna dan teologi dosa dalam kitab Ratapan. Metodepenelitian dalam penulisan karya ilmiah ini adalah metode kualitatif bersifat induktif dengan pendekatanstudi kepustakaan (Library Research) terhadap kitab Pengkhotbah. Pembahasan kitab Pengkhotbah saratdengan dosa yang diungapkan di dalamnya. Istilah dosa yang dipakai dalam bagian ini adalah חַטָּאת (Ha††a´t) yang memiliki pengertian penyimpangan dari jalan ataupun hukum Allah. Penyimpangan dari perjanjianAllah. Umat Yehuda menyimpang dari perjanjian dengan Allah. Banyak dosa yang mereka lakukan dihadapan Allah sehingga mereka menerima hukuman sebagai bentuk disiplin dari Allah. Dosa menyebar keseluruh lapisan masyarakata sehingga tidak ada jalan lain selain menghukum mereka. Penulis Ratapan begitumeratapi apa yang terjadi atas Yerusalem laksana perkabungan yang sangat dalam. Ungkapan kesedihan ataskehancuran Bait Allah dan Yersalem. Ungkapan ini bukan persoalan psikologis, soasial maupun ekonomissemata-mata. Yang paling disorot justru adalah refleksi teologis di dalamnya. Sebagai seorang yang hidupdalam konteks teokrasi (Allah sebagai pemimpin tertinggi), tidak mudah untuk meyaksikan bagaimananegara teokrasi ini akhirnya jutru musnah. Jenis dan kualitas dosa yang diakukan oleh umat Tuhan begitubanyak dan sangatlah dalam. Berbagai istilah yang digunakan menggambarkan banyaknya dan dalamnyamereka jatuh ke dalam dosa. Dosa yang mereka lakukan akhirnya harus diselesaikan. Allah menghukummereka sebagai bentuk disiplin bagi mereka. Tujuan semua yang dilakukan Allah adalah untuk kebaikanumat-Nya. Kiranya peristiwa dalam kitab Ratapan ini dapat menjadi pelajaran bagi orang percaya disepanjang abad
Copyrights © 2020