Salah satu hasil samping perikanan yang memiliki nilai ekonomis dan berpotensi untuk dijadikan bahan baku pembuatan pakan yaitu ikan rucah. Ikan rucah merupakan sisa dari hasil tangkapan yang memiliki potensi untuk dijadikan tepung ikan serta memiliki nutrisi dan asam amino essensial yang bagus untuk laju pertumbuhan ikan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi bioteknologi dalam bidang perikanan dan untuk menemukan upaya pemanfaatan hasil samping perikanan tangkap yaitu ikan rucah. Aplikasi bioteknologi dalam bidang perikanan dapat diwujudkan melalui proses fermentasi pembuatan silase ikan rucah. Silase ikan mengandung protein yang lebih tinggi yaitu 57,49% dibandingkan dengan pakan buatan. Penggunaan bakteri asam laktat 15 - 20 % dengan tambahan karbohidrat 200 gram per 1 kg ikan dirasa efektif dalam proses fermentasi pembuatan silase ikan rucah. Dengan adanya penambahan karbohidrat maka akan merangsang proses fermentasi. Silase ikan yang diberi bakteri asam laktat mempunyai warna yang gelap, tekstur yang cair, serta memiliki aroma asam. Manfaat dari bakteri asam laktat adalah sebagai pengawet alami agar bakteri pembusuk pada suatu bahan pangan dapat dihilangkan, sehingga tingkat keamanan pangan bisa meningkat. Bakteri Aerococus, Allococcus, Carnobacterium, Enterococus, Lactobacillus, Lactococcus, dan Vagococcus merupakan bakteri yang berperan dalam pembuatan silase ikan rucah.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021