Ekosistem mangrove di daerah pesisir Subang berpotensi terdampak oleh tumpahan minyak. Tumpahan minyak di daerah tersebut bisa bersumber dari kecelakaan pada kegiatan eksploitasi minyak bumi. Oleh karena itu, diperlukan antisipasi dan rencana yang komprehensif untuk melindungi lingkungan dari tumpahan minyak. Indeks Kepekaan Lingkungan (IKL) dapat digunakan untuk mengklasifikasi tingkat kepekaan ekosistem mangrove terhadap tumpahan minyak. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung IKL ekosistem mangrove di daerah pesisir Subang. IKL dibentuk dari gabungan Indeks Kerentanan (IK), Indeks Ekologi (IE) dan Indeks Sosial ekonomi (IS). Data sekunder diperoleh dengan cara studi literatur, sedangkan pengambilan data primer dilakukan di 13 lokasi pengamatan. Parameter IK terdiri dari kemiringan pantai, tipe pasang surut, rentang pasang surut, tinggi gelombang, tipe substrat dan jarak mangrove dari bibir pantai. Parameter IE terdiri dari zonasi mangrove, kepadatan mangrove, keragaman mangrove, umur mangrove, keberadaan spesies dilindungi dan status konservasi mangrove. Parameter IS terdiri dari komponen sosial dan komponen ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekosistem mangrove di pesisir Subang memiliki tingkat kepekaan dari cukup peka hingga peka. Dari 13 lokasi pengamatan, hanya 3 lokasi yang memiliki status peka terhadap tumpahan minyak. Daerah tersebut adalah Tegal Tike, Anggaranu, dan Tanjung. Walaupun tingkat kepekaan daerah pengamatan didominasi oleh kategori cukup peka, namun perlindungan ekosistem mangrove dari tumpahan minyak harus menjadi prioritas.
Copyrights © 2021