Kawasan informal di pesisir Kota Bandar Lampung memiliki resiko tinggi terhadap perubahan iklim sehingga perlu adanya riset mengenai ketahaan kawasan informal terhadap dampak perubahan iklim yang terjadi. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan questionnaire-based interview. Metode analisis data terdiri dari scoring dan pembobotan serta penentuan dimensi prioritas dengan metode analisis kuadran utama. Pada penelitian ini didapatkan bahwa terdapat 8 dimensi ketahanan yang tergolong rendah (0–40%) dan 1 dimensi ketahanan tergolong sedang (41–60%), dengan tingkat ketahanan dari yang paling rendah berdasarkan pembagian tiga daerah studi kawasan informal di Kelurahan Kota Karang dan Kelurahan Kangkung. Secara keseluruhan, tingkat ketahanan kawasan informal berada di tingkat ketahanan rendah (0–40%) dengan persentase ketahanan 27,7%. Peningkatan ketahanan dapat dilakukan dengan intervensi pada dimensi-dimensi kuadran I dan III yaitu infrastruktur dan lingkungan alam (infrastruktur bencana), pengetahuan risiko (pelatihan dan sosialisasi), peringatan dini dan evakuasi (rencana dan prosedur evakuasi), tanggap darurat (simulasi), dan manajemen sumber daya pesisir (pengelolaan sumber daya pesisir, konservasi mangrove, dan perilaku hidup bersih dan sehat).
Copyrights © 2021