Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PEMANFAATAN CITRA LANDSAT 8 OPERATIONAL LAND IMAGER (OLI) UNTUK KLASIFIKASI TUTUPAN LAHAN DI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERBABU Siregar, Diyanti Isnani; Musadri Asbi, Adnin
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 15 No. 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/forestra.v15i2.4731

Abstract

Gunung Merbabu National Park (TNGMb) is a conservation area with a high level of biodiversity. Information on land cover is very important in making ecological management policies in conservation areas. Proven Remote Sensing technology produces precise information on land cover in a time and cost-effective manner. This study uses Landsat 8 imagery in TNGMb land cover classification process. Maximum Likelihood approach is used because it uses a probability calculation basis. A configuration matrix table between training data and reference data is made to test the accuracy of land cover classification. Reference data refers to Google Earth Pro high-resolution imagery. Results showed that the most extensive land cover type was secondary dryland forest with total of 23393 pixels classified as equivalent to 2113.54 hectares (34.5% of the total classification area. The open area, built-up area, and rice field/vegetable garden each have an area of ​​12.08 Ha; 11.02 Ha; and 170.96 Ha, of which part of the area is in enclaved areas within the TNGMb area. The accuracy test shows the Kappa Coefficient of 86.25%, User's Accuracy Average, Ground Truth Average, and Overall Accuracy respectively 89.62%; 85.42%; and 88.33%. Overall Accuracy shows that 88.33% of the total pixels represent each classification correctly.
Tingkat Ketahanan Kawasan Informal Terhadap Dampak Perubahan Iklim di Pesisir Kota Bandar Lampung Ilmi, Warid Zul; Asbi, Adnin Musadri; Syam, Tamaluddin
Jurnal Penataan Ruang Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Penataan Ruang 2021
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v16i1.7789

Abstract

Kawasan informal di pesisir Kota Bandar Lampung memiliki resiko tinggi terhadap perubahan iklim sehingga perlu adanya riset mengenai ketahaan kawasan informal terhadap dampak perubahan iklim yang terjadi. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan questionnaire-based interview. Metode analisis data terdiri dari scoring dan pembobotan serta penentuan dimensi prioritas dengan metode analisis kuadran utama. Pada penelitian ini didapatkan bahwa terdapat 8 dimensi ketahanan yang tergolong rendah (0–40%) dan 1 dimensi ketahanan tergolong sedang (41–60%), dengan tingkat ketahanan dari yang paling rendah berdasarkan pembagian tiga daerah studi kawasan informal di Kelurahan Kota Karang dan Kelurahan Kangkung. Secara keseluruhan, tingkat ketahanan kawasan informal berada di tingkat ketahanan rendah (0–40%) dengan persentase ketahanan 27,7%. Peningkatan ketahanan dapat dilakukan dengan intervensi pada dimensi-dimensi kuadran I dan III yaitu infrastruktur dan lingkungan alam (infrastruktur bencana), pengetahuan risiko (pelatihan dan sosialisasi), peringatan dini dan evakuasi (rencana dan prosedur evakuasi), tanggap darurat (simulasi), dan manajemen sumber daya pesisir (pengelolaan sumber daya pesisir, konservasi mangrove, dan perilaku hidup bersih dan sehat).
Identifikasi Karakteristik Kawasan Informal Pesisir Kota Bandar Lampung dan Kerentanan terhadap Dampak Perubahan Iklim (Studi Kasus : Kelurahan Kota Karang dan Kangkung) Ilmi, Warid Zul; Asbi, Adnin Musadri; Syam, Tamaluddin
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 17, No 2 (2021): JPWK Volume 17 No. 2 June 2021
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v17i2.33130

Abstract

This research aims to identify the characteristics of informal areas in Kelurahan Kota Karang and Kelurahan Kangkung and their vulnerability to the impacts of climate change. Climate change is a high-risk threat in the future, events such as flash floods, tidal flooding and water crisis will continue to worsen in coastal areas, and informal communities as a vulnerable group will be greatly affected by this. The method of data collection in this study uses the independent interview method, literature review and observation. The data analysis method used is descriptive qualitative analysis. According to the results of the analysis, the region has endeavored to deal with various shocks and pressures, and has characteristics of resilience as a capital of resilience in facing the impacts of climate change. However, they have not been able to solve all the existing problems.
PRINSIP PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA SEBAGAI INFRASTRUKTUR HIJAU DI KOTA BANDAR LAMPUNG Fran Sinatra; Danang Azhari; Adnin Musadri Asbi; M. Irfan Affandi
Jurnal Planologi Vol 19, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jpsa.v19i1.15408

Abstract

Tingginya tingkat urbanisasi di kawasan perkotaan berdampak pada perubahan lahan hijau menjadi lahan terbangun. Kondisi ini berdampak pada pembangunan kawasan perkotaan yang kurang  berkelanjutan dikarenakan semakin sempitnya ruang terbuka hijau dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dewasa ini, dalam upaya meningkatkan peran melalui pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH)  sebagai  penyedia  jasa lingkungan maka salah satu konsep pengembanganya melalui pembangunan RTH yang terintegrasi atau dikenal dengan infrastruktur hijau (IH). Pengembangan IH hendaknya memperhatikan karakteristik  lokal  dari  Kota Bandar Lampung agar manfaat secara lingkungan  dapat lebih  maksimal. Atas dasar pertimbangan  tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk menyusun prinsip pengembangan RTH sebagai IH dalam mewujudkan Kota Bandar Lampung yang lebih berkelanjutan. Prinsip ini hendaknya dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam menyusun arahan kebijakan pembangunan Kota Bandar Lampung yang lebih berwawasan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, metode ini digunakan untuk menjelaskan fakta-fata yang ada dilapangan terkait dengan data-data statistik untuk memperoleh simpulan yang utuh dan sistematis. Kondisi eksisting saat ini, Kota Bandar lampung memiliki beberapa tipologi dari IH  diantaranya  kawasan reservasi, IH dengan lahan dimiliki oleh pemerintah/publik, lahan produktif untuk kegiatan pertanian, dan taman kota. Berdasarkan tipologi IH yang ada dan sesuai dengan karakteristik Kota Bandar Lampung, maka prinsip pengembangan RTH sebagai IH harus diarahkan pada konservasi lingkungan perkotaan, keterhubungan, dan peningkatan estetika kota.
Pengaruh Eksistensi Hutan Mangrove terhadap Aspek Sosial, Ekonomi dan Kearifan Lokal Masyarakat Pesisir di Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat Adnin Musadri Asbi; Rahman Abdel Rauf
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 19, No 3 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.54 KB) | DOI: 10.33087/jiubj.v19i3.709

Abstract

Recognizing the importance of living needs derived from natural resources, a solution is needed to integrate ecological and economic aspects in order to work in balance. This research specifically examines the perspective of the people of Desa Jaring Halus in relation to the existence of mangrove forest ecosystem based on observation method. This study also analyzed the relationship of mangrove existence with social, economy and local wisdom of local community as well as looking for solution to increase income level of society by using questionnaire. The data derived from the questionnaire were analyzed descriptively quantitative. The results show that 92.85% of people feel the positive impact of maintained mangrove forest. The people of Jaring Halus Village have an unwritten local wisdom in managing and preserving mangrove forests to maintain social and economic sustainability. In order to increase the income level of the community, it is necessary to make a permanent mangrove nursery which is managed by the government performed by the community and marketed out of the village according to its allocation to increase household income by utilizing the development of Jaring Halus Village as Ecosystem Ecotourism Area.
IDENTIFIKASI KAPASITAS PENANGGULANGAN PADA KAWASAN INFORMAL PESISIR KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM MENGHADAPI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM Warid Zul Ilmi; Adnin Musadri Asbi; Tamaluddin Syam
Jurnal Pengembangan Kota Vol 8, No 2: Desember 2020
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.364 KB) | DOI: 10.14710/jpk.8.2.177-187

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik ketahanan dan kerentanan pada kawasan informal di Kelurahan Kota Karang dan Kelurahan Kangkung dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Perubahan iklim menjadi ancaman yang berisiko tinggi di masa depan, kejadian seperti banjir bandang, rob dan krisis air bersih akan terus memburuk pada area pesisir, dan masyarakat informal sebagai kelompok rentan akan sangat terdampak dengan hal tersebut. Metode pada pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode indeepht interview, literature review dan observasi. Metode analisis data yang digunakan berupa analisis deskriptif kualitatif. Menurut hasil analisis bahwa kawasan tersebut telah berupaya dalam menghadapi berbagai guncangan dan tekanan, serta memiliki karkateristik ketahanan sebagai kapasitas penanggulangan dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Namun itu semua belum mampu untuk mengatasi seluruh permasalahan yang ada.
Hubungan Daya Dukung Lingkungan Berbasis Kemampuan Lahan dengan Kerentanan Banjir di Kecamatan Teluk Betung Selatan Fachri Muhammad Rasyid; Abdullah Aman Damai; Adnin Musadri Asbi
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jsal.2021.008.01.1

Abstract

 ABSTRAKBerdasarkan Dokumen Kajian Risiko Bencana Kota Bandar Lampung tahun 2016 – 2020, Kecamatan Teluk Betung Selatan yang berlokasi di Kota Bandar Lampung memiliki tingkat bahaya banjir tinggi. Keadaan lahan yang berupa dataran rendah dengan kemiringan lereng relatif datar, merupakan faktor pemicu akan adanya bahaya banjir di lokasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis hub ungan antara kerentanan bahaya banjir terhadap daya dukung lingkungan yang dilihat dari kondisi kemampuan lahan di daerah penelitian. Metode pengumpulan data berupa survei. Metode analisis penelitian ini adalah analisis asosiasi korelatif yang dalam penelitian ini menggunakan Koefisien Sommer (d). Nilai yang dihasilkan oleh Koefisien Sommer (d) memiliki rentang antara -1 (hubungan tidak searah sempurna) sampai 1 (hubungan searah sempurna). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya dukung lingkungan berdasarkan kemampuan lahan di Kecamatan Teluk Betung Selatan tergolong dalam kelas d yang berarti memiliki kemampuan pengembangan agak tinggi dalam aspek fisik dan lingkungannya, di mana kelas tersebut berada pada lima kelurahan (Kelurahan Talang, Kelurahan Gedong Pakuon, Kelurahan Pesawahan, Kelurahan Teluk Betung, dan Kelurahan Gunung Mas). Tingkat kerentanan banjir di daerah penelitian yang termasuk dalam kelas sedang tersebar di empat kelurahan yaitu Kelurahan Gedong Pakuon, Talang, Pesawahan, dan Teluk Betung. Berdasarkan hasil analisis asosiasi korelatif, diketahui bahwa terdapat hubungan yang cenderung erat atau kuat antara daya dukung lingkungan yang ditinjau berdasarkan kemampuan lahan dengan tingkat kerentanan banjir di daerah penelitian yang ditunjukkan oleh aspek sosial, fisik, ekonomi, dan lingkungan.Kata kunci: analisis asosiasi korelatif, daya dukung lingkungan, kemampuan lahan, kerentanan banjir ABSTRACT Based on the 2016 - 2020 Bandar Lampung City Disaster Risk Study Documents, Teluk Betung Selatan District, located in Bandar Lampung City, has a high flood hazard level. The condition of land (lowlands) with a relatively flat slope is a triggering factor for hazards in that location. This study aims to analyze the vulnerability of floods to the carrying capacity of the environment as seen from the conditions of the research area. The training method is in the form of survey data. The research analysis method is correlative association analysis in the study using Sommer's coefficient (d). The value generated by the Sommer coefficient (d) has a range between -1 (the relationship is not perfectly aligned) to 1 (the relationship is perfectly unidirectional). The results showed that the carrying capacity of the environment based on the land capability in Teluk Betung Selatan District is classified in class d which means it has a rather high development capability in terms of its physical and environmental aspects, where the class is located in five subdistricts (Talang Subdistrict, Gedong Pakuon Subdistrict, Pesawahan Subdistrict, Teluk Betung Subdistrict, and Gunung Mas Subdistrict). The level of flood vulnerability in the research area which is included in the medium class is spread across four subdistricts, namely Gedong Pakuon, Talang, Pesawahan, and Teluk Betung. Based on the results of the correlative association analysis, it shows that there is a relationship that tends to be close or strong between the carrying capacity of the environment as seen based on the capacity of the land and the level of flood vulnerability in the study area, which is indicated by social, physical, economic, and environmental aspects.Keywords:  correlative association analysis, environmental carrying capacity, land capability, flood vulnerability
Analisis Perubahan Perilaku Ekonomi Masyarakat Sebagai Dampak Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat (Studi kasus penggerak wisata desa wisata pesisir Pagar Jaya Kabupaten Pesawaran) Yudha Rahman; Adnin Musadri Asbi; Husna Tiara Putri
JURNAL NASIONAL PARIWISATA Vol 12, No 1 (2020): Jurnal Nasional Pariwisata
Publisher : Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.939 KB) | DOI: 10.22146/jnp.52569

Abstract

Kabupaten Pesawaran dalam beberapa tahun ini telah berkembang menjadi salah satu wilayah yang memiliki karakteristik wisata bahari dan wisata pantai berbasis kearifan lokal di Provinsi Lampung. Masyarakat Desa Pagar Jaya selama ini hanya mencari sumber penghasilan dari kegiatan pertanian dan perikanan sebagai nelayan dengan penghasilan yang rendah. Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat yang ada di Desa Pagar Jaya dapat menjadi potensi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat local dikemudian hari.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui perubahan perilaku ekonomi masyarakat sebagai dampak pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil analisis menunjukkan perubahan perilaku ekonomi masyarakat di Desa Pagar Jaya sebagai dampak pengembangan pariwisata berbasis masyarakat berupa pendapatan ekonomi yang cukup meningkat, walaupun peningkatan yang terjadi tidak terlalu signifikan. Masalah yang terjadi dalam upaya pengembangan pariwisata di Desa Pager Jaya adalah belum maksimalnya peran stakeholder yang terlibat. Namun terdapat pengaruh positif terhadap pemberdayaan dan pengembangan ekonomi lokal berupa inisiatif untuk menggerakkan masyarakat Desa Pagar Jaya dalam pengembangan wisata
Analisis Keputusan Multi Kriteria dalam Penentuan Rute Optimum sebagai Jalur Darurat dan Evakuasi Kebakaran Hutan di Taman Nasional Gunung Merbabu Adnin Musadri Asbi; Diyanti Isnani Siregar
Journal of Science and Applicative Technology Vol 5 No 2 (2021): Journal of Science and Applicative Technology December Chapter
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/jsat.v5i2.269

Abstract

Penelitian ini mengombinasikan pendekatan Analisis Keputusan Multi Kriteria dan Sistem Geografis Informasi dalam menentukan rute yang paling optimum sebagai jalur darurat dan evakuasi pada saat terjadi kebakaran hutan. Kawasan hutan di Taman Nasional Gunung Merbabu yang rawan terhadap kebakaran dipilih sebagai wilayah studi kasus. Penelitian ini dilakukan dalam 4 tahapan yaitu analisis multi kriteria (tutupan lahan, kelerengan, dan jarak dari jalur), analsis daerah rawan kebakaran hutan, analisis rute alternatif menggunakan Least-Cost Path, evaluasi multi kriteria, dan analisis keputusan multi kriteria untuk menentukan rute optimum sebagai jalur darurat dan evakuasi kebakaran hutan. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat dua rute yang optimum untuk keadaan darurat (Rute Selo dan Alternatif 1) dan tiga rute dipilih sebagai rute evakuasi yang paling optimum (rute Cuntel, Wekas dan Alternatif 4).
PHILOSOPHY OF SCIENCE ANALYSIS IN STUDIES RELATED TO CLIMATE CHANGE IMPACTS ON THE RESILIENCE OF INFORMAL AREAS Adnin Musadri Asbi; Diyanti Isnani Siregar
Jurnal Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Vol 2 No 3 (2022): Desember 2022
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu (LP3) ITERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/jppk.v2i3.854

Abstract

Climate change is a topic of discussion in various parts of the world. Several coastal cities in Indonesia are currently also threatened by the impacts of climate change. From several studies, it is known that the threat of climate change is considered capable of increasing community resilience in informal areas. This study aims to identify the application of the principle of verification of positivism and its implications as an analysis of the philosophy of science in the study of climate change impacts on the resilience of informal areas. The analytical technique used is descriptive evaluative by using several literature reviews and theories. From the results of the study, it was found that research related to climate change and resilience of informal areas is an empirical, logical, and measurable research as well as part of a deductive research and reflects that the theme of this research is a part of science.