Pengembangan agribisnis rumput laut meliputi subsistem input (hulu), subsistem budidaya (onfarm), subsistem hilir, dan aspek kelembagaan. Susbsistem hulu terkait dengan input yang berhubungan dengan kegiatan usahatani atau budidaya. Pengembangan rumput laut memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan yang tersebar hampir diseluruh wilayah pesisir Indonesia dengan pemanfaatannya masih 50% dari seluruh potensi areal budidaya yang ada. Tujuan penelitian adalah (1) Identifikasi bentuk pengelolaan usaha budidaya rumput laut di Karangantu Kabupaten Serang Banten, (2) Analisis faktor-faktor yang memengaruhi peningkatan produksi dan pendapatan petani rumput laut di Karangantu Kabupaten Serang Banten, dan (3) Menyusun strategi pengembangan usaha rumput laut berkelanjutan di Karangantu Kabupaten Serang Banten. Metode penelitian deskriptif, diolah dan dianalisis menggunakan strengths, weaknesses, opportunities dan threats (SWOT) dan quantitative strategic planning matrix (QSPM). Hasil penelitian menunjukkan, terdapat tiga strategi paling prioritas dalam pengembangan agribisnis rumput laut di Karangantu, yaitu (1) kebijakan Pemerintah berupa peningkatan insentif bagi petani rumput laut yang dapat diwujudkan dalam bentuk subsidi produksi dan harga yang layak ditingkat petani, (2) adopsi teknologi tepat guna dan inovasi on farm dalam mencegah terjadinya kegagalan produksi rumput laut, berupa jaring pembatas atau alat pembatas antara tambak budidaya rumput laut dengan laut lepas, dan (3) menjalankan kegiatan usahatani secara efektif dan efisien.
Copyrights © 2020