Objektif:Pandemi Covid 19 yang mewabah di seluruh dunia saat ini berdampak pada cara individu dalam melakukan berbagai macam aktivitas, salah satunya dalam melakukan pembelanjaan. Banyaknya aktivitas individu yang dilakukan di rumah dan penggunaan IT dengan intensitas tinggi mendorong pesatnya perkembangan e-marketing dan maraknya pembelanjaan online. Pesatnya perkembangan fashion di Indonesia membuat mahasiswi mudah terpengaruh iklan atau teman, sehingga mendorong mereka melakukan pembelanjaan pakaian secara kompulsif. Mahasiswi dengan approach coping tinggi cenderung rasional dalam berbelanja sehingga mereka memiliki kecenderungan rendah untuk melakukan belanja kompulsif pakaian. Apalagi bila mereka sedang menempuh studi pada fakultas eksakta, yang cenderung banyak menggunakan analisa sintesa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan approach coping dengan belanja kompulsif pakaian pada mahasiswa dengan fakultas eksakta dan non eksakta sebagai variabel moderator.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Subjek penelitian ini berjumlah 264 mahasiswi aktif Universitas Muhammadiyah Malang. Metode pengumpul data yang digunakan adalah skala Coping Respon Inventoty (CRI) dan skala belanja kompulsif pakaian. Analisis data dilakukan dengan metode analisis moderasi (Moderation Analysis) dari Hyes dengan bantuan program SPSS versi 21. Temuan: Hasil analisis menunjukkan ada hubungan negatif antara approach coping dengan belanja kompulsif pakaian pada mahasiswi. Program studi mampu memoderasi hubungan antara approach coping dengan belanja kompulsif pakaian pada mahasiswi.Kesimpulan:Hipotesis penelitian diterima
Copyrights © 2020