Model pembelajaran yang digunakan selama ini kurang tepat karena tidak sesuai dengan sintaks dan tidak menyesuaikan karakteristik siswa. Terlebih, jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) menuntut siswa untuk mampu berpikir logis dan sistematis khususnya dalam mata pelajaran Pemrograman Dasar. Discovery learning berbantuan Schoology dan problem-based learning berbantuan Schoology dapat menjadi alternatif solusi dalam mendukung siswa untuk memahami dan menerapkan materi pelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas kedua model. Penelitian ini menggunakan eksperimen semu dengan model non-equivalent control group design. Populasi yang diteliti adalah siswa kelas X RPL di SMK Negeri 11 Malang. Kelas eksperimen 1 adalah X RPL 1, diberi perlakuan discovery learning berbantuan Schoology. Kelas eksperimen 2 adalah X RPL 2, diberi perlakuan problem-based learning berbantuan Schoology. Teknik analisis data meliputi statistik parametrik Paired Sample T Test dan Independent Sample T Test. Hasil menunjukkan bahwa kedua model sama-sama efisien, namun problem-based learning berbantuan Schoology lebih efektif. Discovery learning berbantuan Schoology dan problem-based learning berbantuan Schoology masing-masing mempunyai nilai efisiensi 0,572 dan 0,673 dengan Sig-2 tailed 0,000, serta nilai efektivitas sebesar 0,874 dengan mean problem-based learning lebih tinggi sebesar 84,19. Hal ini berdampak pada perbedaan hasil belajar sebesar 0,000.
Copyrights © 2020