Celt: A Journal of Culture, English Language Teaching & Literature
Vol 20, No 2: December 2020, Nationally Accredited

Fables as Media of Environmental Education for Sentani Children in Jayapura Regency, Papua

Wigati Yektiningtyas (Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP, Universitas Cenderawasih
Jayapura)

Evalina Silalahi (Sekolah Papua Kasih, Jayapura)



Article Info

Publish Date
30 Dec 2020

Abstract

Abstract: Fable is one of Sentani verbal folklore that was passed down by parents to children to teach morals. One of them is about the importance of preserving environment. Nowadays, unfortunately, fable is not frequently told anymore. Children and even most Sentani people do not recognize it.  From long observation, Sentani children do not pay attention much to the nature as well.  Data of fables were obtained from some informants, i.e. tribal chiefs (ondofolo, khote) and elderly people in East Sentani  (Ayapo, Waena, and Asei Island) and Central Sentani (Sentani and Ifale) in  2017-2018. By adopting socio-cultural approach, this paper aims to discuss about (1) the natural environment of Sentani people, (2) the use of fables in environmental education for children. This study found that (1) fable is  creative and innovative materials in teaching children about environment: nature, fauna, and flora that can be  done informally, nonformally, and formally, (2) children have emotional ties with the fables and want to learn more, and (3)  it is  an alternative way of revitalizing Sentani fables and disseminating the socio-cultural values embedded in them. This study is benefecial to motivate Sentani children  to learn more about their ancestor’s heritages, love their environment,  and be proud of their identity. Key words: fable, environment, Sentani folklore, revitalizationAbstrak: Fabel merupakan salah satu folklor verbal Sentani yang dahulu dituturkan secara oral dari para orang tua ke anak-anak untuk menyampaikan berbagai ajaran moral. Salah satunya adalah tentang pentingnya merawat lingkungan. Saat ini, fabel sudah jarang dituturkan lagi. Anak-anak bahkan sebagian orang Sentani tidak mengenalinya.  Melalui pengamatan yang cukup lama, anak-anak Sentani kini tidak lagi memperhatikan lingkungan hidup mereka. Data fabel dikumpulkan dari para informan, yaitu para pemangku adat (ondofolo, khote) dan para tua-tua adat di Sentani Timur  (Ayapo, Waena, dan Pulau Asei) dan  Sentani  Tengah (Sentani dan Ifale) pada 2017-2018. Dengan menggunakan pendekatan sosial-budaya, paper ini bertujuan untuk membahas (1) lingkungan alam masyarakat Sentani dan (2) penggunaan fabel dalam pendidikan lingkungan bagi anak-anak. Studi ini menemukan bahwa (1) fabel merupakan materi yang kreatif dan inovatif untuk mengajarkan anak-anak tentang lingkungan: alam, fauna, dan flora yang dapat dilakukan secara informal,  nonformal, dan  formal, (2) anak-anak mempunyai hubungan emosi dengan fabel yang dipelajarinya dan ingin belajar lebih banyak fabel, (3)  penggunaan fabel sebagai pengajaran merupakan cara alternatif dalam merevitalisasi dan diseminasi fabel  Sentani dan nilai sosial-budaya yang terdapat di dalamnya. Studi ini bermanfaat untuk memotivasi anak-anak Sentani untuk terus mempelajari dan mencintai pusaka budaya leluhur mereka, mencintai lingkungan hidup mereka,  dan bangga akan indentitas mereka.   Kata kunci: fabel, lingkungan,  folklor  Sentani, revitalisasi

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

celt

Publisher

Subject

Arts Humanities Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

Celt: A Journal of Culture, English Language Teaching & Literature is a double-blind peer-reviewed journal, published biannually in the months of July and December with p-ISSN (printed): 1412-3320 & e-ISSN (electronic/online): 2502-4914 It presents articles around the area of culture, English ...