Transportasi darat adalah sarana yang sangat mendukung perekonomian secara langsung maupun tak langsung. Kekuatan tanah dasar (subgrade) menjadi salah satu faktor yang sangat berperan dalam menentukan ketebalan lapis perkerasan. Penelitian ini akan melihat pengaruh kekuatan tanah terhadap tebal desain perkerasan dengan metode AASHTO 1993, Manual Desain Perkerasan 2017 dan Pd T-14-2003. Dengan tujuan agar dapat mengetahui perbedaan tebal desain perkerasan yang di dapat pada ruas jalan tersebut apabila menggunakan metode yang berbeda. Parameter yang digunakan pada Metode AASHTO 1993, Metode Manual Desain Perkerasan dan Pd T-14-2003 digunakan untuk mendapatkan ketebalan yang sesuai dengan factor beban lalu lintas yang dihitung dan juga faktor lain yang berpengaruh terhadap konstruksi beton itu sendiri. Meskipun ada beberapa parameter yang berbeda, hal ini dikarenakan parameter tersebut disesuaikan pada kondisi keadaan pada tahun tersebut di masing-masing lokasi. Tetapi ketiga metode ini didasarkan pada kemampuan beton dalam menerima beban lentur. Berdasarkan analisa, untuk metode MDP 2017, nilai kekuatan tanah dasar tidak terlalu berpengaruh terhadap tebal perkerasan kaku. Nilai kekuatan tanah sangat berpengaruh terhadap tebal perkerasan bila menggunakan Metode Pd T 14-2003 dan Metode AASHTO 1993.
Copyrights © 2020